Tren Jual Beli Barang Bekas Berkualitas secara Online Kalahkan Toko Ritel
Pertumbuhan penjualan barang-barang bekas berkualitas atau preloved secara online terus meningkat.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan penjualan barang-barang bekas berkualitas atau preloved secara online terus meningkat.
Penggerak utamanya adalah generasi milenial. Menurut laporan situs jual beli barang bekas Thredup, pasar barang preloved akan senilai 41 miliar dollar di tahun 2022 dan sekitar 49 persennya adalah pakaian.
Jenis jual beli barang tersebut diprediksi mengalahkan ritel fast fashion seperti Zara, H&M atau pun Forever21.
Pertumbuhannya juga 24 kali lebih cepat dibanding industri ritel. Generasi milenial yang dianggap sebagai generasi paling impulsif dalam berbelanja, rata-rata akan mempensiunkan barangnya setelah 1-5 kali dipakai.
Pada saat yang sama, sekitar 77 persen generasi milenial mengatakan lebih suka membeli produk dari brand yang peduli pada lingkungan.
Baca: Bahan Bakar Cadangan di Tangki Mobil Sanggup Tempuh Berapa Km?
Sekitar 40 persen orang muda berusia 18-24 tahun mengaku membeli barang bekas pada tahun 2017.
Menjual barang-barang yang tidak terpakai juga bisa mengurangi "sampah" dan menghasilkan uang.
Situs-situs jual beli barang preloved kini memposisikan dirinya sebagai alternatif berkesinambungan dari fast fashion yang diketahui tidak ramah lingkungan dan juga pada buruh pabriknya.
Di Amerika Serikat, pada tahun 2017 industri fast fashion menguasai 9 persen pasar, sedangkan produk barang preloved sekitar 6 persen.
Pada tahun 2027, pasar barang bekas akan naik jadi 11 persen, sedangkan fast fashion sedikit di bawahnya, yaitu 10 persen.