Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Menkominfo Rudiantara: Konsep Smart City Bukan Beli Teknologi

"Selalu saya sampaikan kalau kita bicara mengenai smart city itu bukan beli teknologi, bukan beli komputer, bukan beli aplikasi."

Penulis: Brian Priambudi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Menkominfo Rudiantara: Konsep Smart City Bukan Beli Teknologi
TRIBUNNEWS/BRIAN PRIAMBUDI
Menkominfo Rudiantara di acara penandatanganan nota kesepahaman 50 bupati dan wali kota yang mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City tahap II di Jakarta, Selasa (8/5/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Brian Priambudi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 50 wali kota dan bupati dari berbagai daerah di Indonesia menandatangani nota kesepahaman mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City tahap II di Hotel Redtop Jakarta, Selasa (8/5/2018).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang hadir dalam acara tersebut berpesan, smart city bukan berarti membeli teknologi, tapi lebih kepada melayani masyarakat menjadi lebih baik.

"Selalu saya sampaikan kalau kita bicara mengenai smart city itu bukan beli teknologi, bukan beli komputer, bukan beli aplikasi. Smart city adalah melayani masyarakat menjadi lebih baik," ujar Rudiantara dalam sambutannya.

Menurutnya Smart City harus memfokuskan pemerintah daerah tentang bagaimana merubah proses bisnis dan merubah tata cara melayani masyarakat.

Baca: Pemkot/Pemkab Harus Jalani Tahapan Ini Jika Ingin Gabung di Gerakan Menuju 100 Smart City

Rudiantara pun mencontohkan jika ingin menjadi Smart City, ketika masyarakat di kampung butuh surat tidak memerlukan untuk datang ke kota atau dinas, cukup sampai di kampung atau desanya.

"Kalau itu bisa berjalan baru kita butuh teknologi dan kebijakan keberpihakan, terutama dari Ibu atau Bapak Walikota/Bupati bersama dengan DPRD," ujarnya.

BERITA TERKAIT

Rudiantara menyebutkan peran DPRD dibutuhkan mengingat pejabat Walikota/Bupati akan berganti dalam masa jabatan lima tahun, sementara Smart City membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun.

"Kenapa? karena Smart City ujung dari prosesnya menjadi kota yang layak huni dan semua pelayanan itu akan mengerucut menjadi satu proses, terutama pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas