Mark Zuckerberg Akan Bertemu Pemimpin Parlemen Eropa
Antonio Tajani mengatakan, Mark Zuckerberg sudah menerima undangan dan akan memberikan kesaksikan pada Minggu depan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - CEO Facebook Mark Zuckerberg akan menuju ke Brussels untuk memberikan kesaksian di depan Parlemen Eropa terkait skandal Cambridge Analytica yang terkuak ke publik.
Antonio Tajani mengatakan, Mark Zuckerberg sudah menerima undangan dan akan memberikan kesaksikan pada Minggu depan, seperti dilansir CNET, Rabu (16/5/2018).
Zuckerberg akan bertemu dengan Pemimpin Parlemen Eropa untuk membahas mengenai dampak potensial dari Facebook pada proses pemilihan di Eropa dan aspek lain dari perlindungan data pribadi.
Awalnya, Tajani mengundang Zuckerberg saat skandal Cambridge Analytica pertama kali muncul pada bulan Maret 2018 lalu.
Namun Zuckerberg tampaknya enggan berbicara dengan semua politisi tentang peran perusahaannya dalam skandal itu.
Baca: Makna Jihad yang Sebenarnya Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal
Mark Zuckerberg telah menolak berbicara dengan politisi Inggris di beberapa kesempatan, meskipun dengan panggilan resmi yang dilayangkan oleh Parlemen.
Hina Parlemen Inggris
Penerimaan Mark Zuckerberg atas undangan bertemu dengan Parlemen Eropa merupakan penghinaan bagi politisi di Inggris. Tetapi yang pasti Zuckerberg akan disambut hangat di Brussels.
"Warga kami berhak mendapatkan penjelasan lengkap dan terperinci," kata Tajani.
Baca: Istana Pecat Admin Akun Twitter Jokowi yang Posting Cuitan JKT48
"Saya menyambut baik keputusan Mark Zuckerberg untuk muncul secara pribadi di hadapan perwakilan 500 juta orang Eropa. Ini adalah langkah ke arah yang benar menuju pemulihan kepercayaan," katanya.
Belum jelas apakah pertemuan Mark Zuckerberg dengan Parlemen Uni Eropa akan berlangsung terbuka atau tertutup.
"Kami telah menerima proposal Dewan Presiden untuk bertemu dengan para pemimpin Parlemen Eropa dan menghargai kesempatan untuk dialog, untuk mendengarkan pandangan mereka dan menunjukkan langkah-langkah yang kami ambil untuk lebih melindungi privasi orang," kata juru bicara Facebook.