Pabrik Ini Mampu Menghasilkan Produksi Dua Unit Huawei P20 Pro per Menit
Seluruh proses dari bahan mentah hingga perakitan akhir, semuanya dikerjakan dengan mesin berteknologi otomatis (full automated)
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, GUANGDONG - Huawei Songshan Lake Manufakturterletak di kawasan Songshan Lake Hi-Tech Industry Development, Kota Dongguan, Provinsi Guangdong.
Manufaktur ini merupakan pabrik kelas dunia yang dapat memproduksi smartphone secara otomatis sekaligus mengelola proses pembuatannya.
Di pusat manufaktur ini, mereka mampu membuat smartphone mulai dari bahan mentah, lalu diproses menjadi bahan setengah jadi hingga dirakit secara keseluruhan.
Produk jadi ini akan diuji terlebih dahulu sebelum dilakukan pengemasan dan pengiriman.
Berkat adanya lini produksi otomatis yang canggih, berbagai peralatan pengujian eksklusif yang dilengkapi laboratorium yang andal, fasilitas ini mampu memproduksi produk flagship Huawei secara massal.
Seluruh proses dari bahan mentah hingga perakitan akhir, semuanya dikerjakan dengan mesin berteknologi otomatis (full automated).
Proses yang dijalankan secara otomatis ini meliputi sistem distribusi, perakitan, pengujian, hingga pengemasan.
Fasilitas otomatis ini menggunakan Kanban System dengantige tier, yang memungkinkan melakukan pemantauan secara langsung (real-time) dan dapat mendeteksi di awal mengenai risiko proses pengerjaan untuk menjaga kualitas.
Sistem juga dapat meningkatkan tingkat efisiensi produksi dengan memastikan produk yang dikirimkan merupakan produk kualitas tinggi sehingga bisa didapatkan harga yang kompetitif.
Tribunnews.com berkesempatabn mengunjungi pabrik smartphone Huawei yang mampu memproduksi ponsel sebanyak 2.800 unit dalam 24 jam karena mesin yang digunakan berteknologi otomatis.
"Artinya per 28,5 detik, ponsel keluar dari mesin akhir dalam keadaan terbungkus kardus. Itu contoh untuk ponsel tipe P20 Pro. Lama pengerjaannya setiap ponsel berbeda," ujar pemandu yang membawa kami berkeliling.
Dengan kata lain, dalam semenit, pabrik Huawei di Dongguan ini sanggup menelurkan dua unit smartphone P20 Pro yang merupakan kelas flagship dengan tiga kamera Leica tersemat di bagian punggungnya.
Huawei P20 Pro sendiri sudah resmi diluncurkan di Indonesia pada akhir Juni lalu.
Mesin pertama yang kami pantau adalah untuk pembuatan komponen kecil mesin seperti motherboard.
Lalu proses selanjutnya adalah pemasangan speaker, kamera hingga pemasangan casing. Dalam satu jalur mesin itu pula ponsel dikemas dalam kardus.
Proses pembutan ponsel dari satu tahap ke tahap lain bisa dipantau langsung secara real-time karena mesinnya menggunakan sistem Kanban.
Selain mampu mendeteksi dari awal jika ada kerusakan, sistem ini mampu membuat proses pengerjaan menjadi efisien dan menjamin kualitas produk.
Pusat Manufaktur Huawei ini didirikaan berbasis Lean Production dengaan fokus kepada semangat pembelajaran, penyempurnaan, dan komitmen.
Di Huawei, kami juga menjalankan filosofi“Small improvements, Big Rewards” yang dapat memberi keuntungan kepada setiap orang agar terus melakukan penyempurnaan secara mendetail yang menjadi bagian darisetiap proses.
Sistem manajemen kualitas kami selalumengutamakankualitas dan mengejar“Zero defect” (tidak ada cacat produksi.