TRIBUNNEWS.COM - Pemalsuan produk memory card V-GeN kembali terjadi dilakukan oleh terdakwa Tony. Metodenya pun berbeda karena terdakwa menyebarluaskan V-GeN palsu melalui situs belanja online, Bukalapak.com.

Berdasarkan penjelasan Kuasa Hukum V-GeN, Romadhandy, awalnya seorang konsumen melaporkan kasus ini karena memory card yang ia beli terbukti bukan produk resmi.

“Pelapor mengaku ia mengalami kehilangan data dan akhirnya meminta kami, selaku pemegang merek V-GeN resmi untuk ganti rugi (karena produk V-GeN resmi memang memberikan garansi seumur hidup terhadap pelanggannya,” ungkap Dhandy.

“Namun, setelah kami periksa diketahui bahwa produk yang dimiliki oleh pelapor berbeda dengan memory V-GeN resmi”, tambahnya.

Terlihat perbedaan dari ciri-ciri V-GeN yang dijual oleh Tony dengan produk resmi. Pertama, warna kemasan dan sticker hologram. Jika sticker produk resmi tidak mudah dilepas, sedangkan pada produk Tony sangat mudah dilepas.

Nomor seri pun hanya berbeda dua angka serta kapasitas memory tidak sebagaimana yang tertera pada kemasan.

Kasus memory card V-GeN bukanlah baru pertama terjadi. Jika yang lalu, terpidana Edison telah dihukum penjara dan dibebani ganti kerugian sebesar Rp 2 miliar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dimana telah dibayar lunas oleh Edison pada tanggal 17 mei 2018.

“Saya selaku kuasa hukum V-GeN sengaja datang ke persidangan ini untuk melihat dan memantau secara langsung, karena jika tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa terbukti secara sah, kami selaku kuasa hukum pemegang merk V-GeN Resmi tidak akan segan-segan untuk segera melaporkan pelaku yang tidak berhak menjual memory card palsu. Perbuatan tersebut sangatlah merugikan klien kami,” tutup Dhandy.

Seperti diketahui, merek V-GeN bukanlah merek asing bagi kalangan pecinta gadget. Hampir setiap handphone, laptop, komputer selalu disisipi benda kecil yang satu ini sehingga pembeli harus lebih hati-hati dalam membeli produk V-GeN.