WhatsApp Kenakan Biaya untuk Pengguna dari Segmen Komersial
Operator nirkabel biasanya mengenakan biaya bisnis jauh di bawah 1 sen per SMS dan harganya masih mendekati 1 sen
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Agung Jatmiko
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Layanan aplikasi messenger milik Facebook Inc., WhatsApp akan mulai mengenakan biaya untuk pengguna komersial untuk mengatasi perlambatan penggunaan dan meningkatkan pendapatan. Hal ini diungkapkan oleh perusahaan asal Amerika Serikat (AS) hari Rabu (1/8/2018).
Mengutip Reuters, Facebook telah mencari cara untuk memonetisasi layanan WhatsApp dalam menghadapi meningkatnya biaya karena menghabiskan banyak uang untuk meningkatkan perlindungan privasi dan mengatasi kekhawatiran tentang kecanduan media sosial.
WhatsApp, yang memiliki sekitar 1,5 miliar pengguna mengatakan, mulai hari Rabu pelanggan korporasi dapat menggunakan layanan WhatsApp Business API untuk mengirimkan pemberitahuan seperti konfirmasi pengiriman, pengingat janji temu dan pengiriman tiket acara.
Dalam keterangan resminya, WhatsApp akan mengenakan biaya mulai dari 0,9 sen dollar AS hingga 9 sen dollar AS per pesan berdasarkan negara pengguna.
WhatsApp mengakui bahwa ia mengenakan tarif premium dibandingkan dengan tarif pesan singkat atau SMS.
Baca: Tesla Butuh Investasi Tambahan 5 Miliar Dolar untuk Bangun Pabrik di Shanghai
Operator nirkabel biasanya mengenakan biaya bisnis jauh di bawah 1 sen per SMS dan harganya masih mendekati 1 sen ketika memasukkan biaya yang dikumpulkan oleh perantara antara operator dan bisnis.
Awal tahun ini WhatsApp telah mengumumkan akan mulai memungkinkan akun bisnis skala kecil untuk berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp Business, yang memiliki lebih dari 3 juta pengguna aktif.
Chief Operating Officer (COO) WhatsApp Matt Idema mengatakan pada saat itu bahwa di masa mendatang WhatsApp bermaksud untuk mengenakan biaya kepada pengguna komersial atau korporasi.