TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Operator telekomunikasi Telkomsel kembali membangun sarana telekomunikasi di wilayah terluar Indonesia.

Kali ini operator telekomunikasi terbesar tersebut membangun 108 base transceiver station (BTS) atau stasiun pemancar di wilaiayah Indonesia.

BTS Site USO Telkomsel tersebut dimaksudkan untuk membuka layanan telekomunikasi selular yang meliputi wilayah blank spot 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan).

Dalam tahap pembangunannya mulai bulan Agustus hingga Oktober 2018, Telkomsel akan mendukung program BAKTI dengan membangun 108 titik lokasi BTS USO baru diseluruh wilayah Indonesia.

Lima BTS di antaranya berada di Pulau Rote NTT, yaitu Desa Oebela, Desa Helebeik, Desa Suebela, Desa Mukekuku dan Desa Lenupetu.

VP Network Deployment and Services Telkomsel, Agus Witjaksono mengungkapkan pembangunan BTS tersebut bekerjasama dengan BAKTI/KOMINFO, PT. Telkomsel, PT. LEN Industri dan PT. AJN Solusindo.

"BTS Site USO Telkomsel tersebut dimaksudkan untuk membuka layanan telekomunikasi selular yang meliputi wilayah blank spot 3T (Tertinggal, Terluar dan Terdepan)," kata Agus dalam keterangan persnya, Selasa (14/8/2018).

Secara nasional, dalam waktu tiga tahun terakhir Telkomsel telah membangun 568 BTS di wilayah-wilayah perdesaan yang sebelumnya tidak memperoleh layanan komunikasi di Tanah Air. Dari 568 BTS tersebut, 47 di antaranya merupakan BTS 4G yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan layanan data yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas.