Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Karyawan yang Bekerja di Tempat Kerja Digital Lebih Produktif dan Termotivasi

Melalui tempat kerja digital, 72% Digital Revolutionaries melaporkan kemampuan yang lebih tinggi untuk mengadopsi keterampilan kerja baru

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Karyawan yang Bekerja di Tempat Kerja Digital Lebih Produktif dan Termotivasi
DOKUMENTASI TRIBUN
ilustrasi karyawan bank 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Studi global baru dari Aruba, perusahaan Hewlett Packard Enterprise menemukan karyawan yang bekerja di tempat kerja digital (digital workplace) tidak hanya lebih produktif, tetapi juga lebih termotivasi, memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi, dan mengalami tingkat kesejahteraan yang lebih baik secara keseluruhan.

Studi terhadap 7.000 karyawan di 15 negara ini mengungkapkan perbedaan yang jelas dalam kinerja dan sentimen karyawan antara yang bekerja di tempat kerja yang lebih maju secara digital dan tempat kerja yang lebih sedikit memanfaatkan teknologi digital.

Sebanyak 51 persen karyawan yang “Berevolusi Secara Digital” (Digital Revolutionaries), lebih mungkin mengalami kepuasan kerja yang kuat dan 43% lebih mungkin untuk menjadi positif tentang keseimbangan antara hidup dan kerja mereka daripada karyawan yang “Tertinggal Secara Digital” (Digital Laggards) yaitu mereka yang memiliki lebih sedikit akses terhadap teknologi tempat kerja.

Digital Revolutionaries juga 56% lebih mungkin untuk menyatakan bahwa mereka termotivasi di tempat kerja, dan 83% lebih mungkin untuk memuji visi perusahaan mereka.

Bekerja secara digital juga mendukung pengembangan profesional terbukti 65% Digital Revolutionaries melaporkan bahwa mereka telah mengalami pengembangan dan pertumbuhan profesional melalui penggunaan teknologi digital, dibandingkan dengan hanya 31% Digital Laggards.

Melalui tempat kerja digital, 72% Digital Revolutionaries melaporkan kemampuan yang lebih tinggi untuk mengadopsi keterampilan kerja baru dibandingkan dengan 58% Digital Laggards.

Studi menemukan terjadi peningkatan produktivitas dari teknologi digital dapat diukur yakni 73% Digital Revolutionaries melaporkan dampak positif terhadap produktivitas mereka dan 70% menyatakan peningkatan kolaborasi berkat teknologi digital, dibandingkan dengan 55% Digital Laggards.

Berita Rekomendasi

Meskipun otomatisasi dapat dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan kerja, penelitian menemukan bahwa ada antusiasme yang meluas akan hal tersebut.

Sebanyak 71% responden mengatakan mereka akan menyambut tempat kerja yang sepenuhnya otomatis dalam 5-10 tahun ke depan, yang memungkinkan perusahaan untuk membangun lingkungan kerja yang lebih cerdas dan lebih efektif.

“Apa pun industrinya, kami melihat suatu pergerakan menuju tempat-tempat yang berpusat pada manusia seiring perusahaan-perusahaan berupaya untuk memenuhi ekspektasi yang berubah cepat tentang bagaimana karyawan ingin bekerja,” ujar Joseph White, Director of Workplace Strategy, Design and Management, Herman Miller.

Namun kata Herman, ini tergantung pada penggabungan berbagai kemajuan dalam teknologi, termasuk perabotan, dengan ilmu kognitif untuk membantu para karyawan terlibat dengan pekerjaan dengan cara-cara yang baru.

"Ini tidak hanya berarti pengalaman tunggal dan premium untuk setiap individu, tetapi juga kesempatan bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan bakat-bakat terbaik," katanya.

Janice Le, Chief Marketer untuk Aruba, perusahaan Hewlett Packard Enterprise mengatakan, tempat kerja kini menjadi semakin pintar dan oleh karena itu, karyawan pun bekerja lebih pintar.

"Sebuah paradigma baru mulai muncul, di mana teknologi gedung cerdas bersinergi dengan tempat kerja digital untuk membentuk Tempat Kerja Digital Cerdas (Smart Digital Workplace). Di sinilah desain yang berpusat pada manusia bertemu dengan IoT dan otomatisasi gedung," katanya.

Tempat Kerja Digital Cerdas dapat memungkinkan pengalaman yang dipersonalisasi, seperti furnitur yang terhubung dan pencahayaan cerdas yang menyesuaikan dengan pengguna.

Gedung dapat menjadi lebih ramah lingkungan dengan mengoptimalkan penggunaan energi secara dinamis berdasarkan pola kerja karyawan.

"Kasus-kasus penggunaan baru ini tidak hanya mendorong produktivitas karyawan, tetapi juga meningkatkan efisiensi sekaligus menempatkan manusia di titik pusat," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas