Grup Salim Rambah Bisnis Data Center
Salim menguasai 60% saham dalam JV yang fasilitasnya bakal dibangun di wilayah Bogor tersebut. Sedang sisa 40% dikuasai oleh Keppel.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Dityasa H Forddanta
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup Salim kembali melakukan pengembangan bisnis. Namun, pengembangan untuk kali ini bukan di core bisnisnya, melainkan pusat database atau disebut juga bisnis data center.
Keppel Group melalui Alpha Data Centre Fund (Alpha DC Fund) bersama Grup Salim baru saja menandatangani kerja sama pendirian perusahaan patungan atau joint venture (JV), IndoKeppel Data Centre 1 (IKDC 1).
Salim menguasai 60% saham dalam JV yang fasilitasnya bakal dibangun di wilayah Bogor tersebut. Sedang sisa 40% dikuasai oleh Keppel.
Sugiharto Darmakusuma, Direktur Grup Salim mengatakan, pihaknya telah mengembangkan Salim Digital Ecosystem selama beberapa dekade terakhir. "Ini untuk mendukung transformasi menuju Industry 4.0," ujarnya dalam keterangan persnya, Senin (10/9/2018).
Sayang, tidak disebutkan berapa nilai investasi atas pengembangan tersebut. Yang terang, pembangunan data center itu bakal dilakukan dalam tiga fase. Fase pertama ditargetkan tuntas pada semeter pertama tahun 2020.
IKDC 1 fase pertama bakal dibangun di atas lahan seluas 3 hektar (ha). Total kebutuhan lahan jika seluruh fase selesai nanti bisa bisa mencapai 7 hektare.
Data center dalam IKDC bakal dibangun dengan standar kekuatan atau power data dan sistem pendinginan Tier 3.
Sugiharto menambahkan, keberadaan IKDC 1 bakal melengkapi investasi grup atas kabel fiber optik yang terbentang dari Sumatra, Jawa, hingga Bali. Salim juga telah berinvestasi untuk fiber optik yang menghubungkan pulau Jawa dan Singapura.
Keberadaan IKDC 1 bakal mengantarkan ekosistem dogital Salim menjadi berskala global. "Kami percaya, kami salah satu dari segelintir perusahaan yang memiliki kapabilitas sebesar itu," imbuh Sugiharto.