Red Hat Forum Bahas Kisah Sukses Inovasi Terbuka dan Transformasi Digital
Acara ini memamerkan bagaimana teknologi open source dapat menyediakan platform bagi imajinasi
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Red Hat menggelar Red Hat Forum Asia Pasifik (APAC) untuk memperingati 25 tahun kiprah dan kontribusi Red Hat bagi inovasi open source.
Red Hat telah membantu perusahaan enterprise dari berbagai industri di Indonesia, termasuk pemerintah, layanan keuangan, layanan kesehatan dan telekomunikasi, untuk meraih fleksibilitas dan agilitas yang lebih besar dengan menggunakan open source untuk membantu mentransformasi dan menumbuhkan bisnis mereka.
Dengan tema “Ideas Worth Exploring”, acara ini memamerkan bagaimana teknologi open source dapat menyediakan platform bagi imajinasi dan titik temu untuk secara kolektif mendorong peluang-peluang baru.
Damien Wong, Vice President and General Manager, Asian Growth and Emerging Markets, Red
Hat, dalam presentasinya membagikan tentang perayaan Red Hat ke-25 tahun, mengatakan, sejak tahun 1993, Red Hat telah membantu beragam perusahaan dalam menjelajahi teknologi dan menghadapi disrupsi bisnis melalui inovasi terbuka.
"Open source saat ini telah menjadi pilihan standar bagi perusahaan-perusahaan enterprise di ASEAN dan Red Hat melihat juga peningkatan minat dari perusahaan-perusahaan Indonesia. Teknologi berubah terlalu cepat dan open source dapat membantu perusahaan dalam mengimbangi kecepatan tersebut," katanya.
Baca: Red Hat Partner Conference 2018 akan Berbagi Kisah Sukses para Mitra
Salah satu yang menarik dari forum ini adalah Red Hat Innovation Awards APAC 2018, yang
memberi penghargaan kepada pelanggan-pelanggan yang menggunakan open source untuk
mengatasi tantangan, serta mentransformasi dan memodernisasi teknologi informasi perusahaan mereka guna membantu mempercepat inovasi dan agilitas.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. (Bank BRI) meraih penghargaan dalam ajang Red Hat Forum Jakarta, Indonesia atas penerapan solusi Red Hat yang luar biasa dan inovatif.
David Robinson, CTO, STT Connect juga turut hadir dalam acara diskusi dengan awak media dan
mempresentasikan kisah sukses STT Connect mengatakan, membangun cloud perusahaan pada
platform open source yang fleksibel dan penuh dukungan, STT Connect bermitra dengan Red Hat
untuk menerapkan Red Hat OpenStack Platform, Red Hat Ansible Tower, dan software Red Hat
enterprise lainnya.
Solusi-solusi ini membantu STT Connect dalam menciptakan infrastruktur cloud skala web yang lincah dan efisien, namun tetap aman. STT Connect merupakan perusahaan cloud pertama di Singapura yang meraih sertifikasi Multi-Tier Cloud Security (MTCS) tingkat tertinggi dengan cloud privat OpenStack," katanya.
Damien menyatakan, Red Hat dan komunitas open source menggunakan pendekatan yang merayakan kolaborasi, transparansi, dan semangat berbagi sebagai prinsip mereka.
Sifat terbuka (open) membantu membuka potensi dunia, dan membantu satu sama lain agar senantiasa kompetitif secara digital dalam menghadapi disrupsi.
Red Hat juga mengumumkan bahwa Multimatics telah berkolaborasi dengan Red Hat untuk
menawarkan program pelatihan dan sertifikasi Red Hat Academy di Indonesia.
Red Hat Academy merupakan program pendidikan open source yang disebarkan dan dikelola dalam web yang dirancang untuk menyediakan materi kurikulum bagi institusi-institusi akademik untuk memulai dan mempertahankan program kurikulum open source dan Linux.
Agus Setiawan, Executive Director Multimatics, menyampaikan bahwa sebagai bagian dari inisiatif ini, Multimatics akan memberikan pelatihan Red Hat Academy kepada lembaga akademik, organisasi nirlaba atau institusi-institusi yang memberikan gelar, sertifikat atau ijazah di Indonesia.
"Multimatics telah melihat minat dari sejumlah universitas lokal untuk mengikuti program pelatihan Red Hat Academy," katanya.