Bukti Advan G3 Masuk Golongan Ponsel Berlapis Kaca yang Ikuti Tren Zaman
Advan G3 masuk dalam golongan smartphone yang mengikuti tren sesuai dengan prediksi hasil penelitian Counterpoint Research.
Penulis: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belakangan ini ponsel dengan bungkus material kaca banyak tersedia di pasaran.
Satu di antaranya Advan G3. Perangkat anyar dari Advan ini hadir dengan material kaca di bagian punggung sehingga terkesan mewah.
Awalnya sempat mengira itu kaca-kacaan sebagai ‘gimmick’ jualan, tapi Marketing Director Advan Tjandra Lianto menegaskan itu ‘kaca asli’.
Dia menegaskan ada sejumlah kelebihan dibanding material lain seperti polycarbonat, logam, plastik, atau pun keramik.
Kaca diklaim sebagai material terbaik untuk smartphone karena sifatnya yang dipercaya membuat sinyal lebih kuat.
"Cangkang kaca membuat ponsel lebih nyaman disentuh, berkilau, dan pastinya terlihat lebih mewah," kata Tjandra.
Ini membuktikan Advan G3 masuk dalam golongan smartphone yang mengikuti tren sesuai dengan prediksi hasil penelitian Counterpoint Research.
Penelitian itu menyebutkan pada 2020 mendatang setidaknya 60 persen dari smartphone yang dijual di pasar akan menggunakan material kaca sebagai pelapis bagian belakang.
Hal ini dikarenakan bahan kaca mampu membuat nuansa perangkat terlihat lebih elegan, kokoh, dan premium, sehingga menaikkan nilai jual ponsel tersebut.
"Hampir semua smartphone premium yang diluncurkan pada 2018 hadir dengan material kaca. Tren ini akan bertahan sampai akhir tahun dan seterusnya," ungkap Tarun Pathak, Associate Director Counterpoint.
Baca: Alasan Teknis Kenapa Speaker Advan G3 Berlabel Harman/Kardon Dibenamkan di Muka
Perusahaan riset yang berbasis di Hong Kong ini menyebutkan saat ini jumlah ponsel dengan material kaca baru mencapai 26 persen dari seluruh segmen.
Sedangkan khusus untuk segmen premium, angkanya mencapai 80 persen.
Di luar karena faktor tampilan lebih cantik, para analis mengatakan tren material kaca ini juga akan didongkrak oleh hadirnya teknologi pengisian daya nirkabel (wireless charging).
Lain halnya dengan logam dan plastik, lapisan kaca dapat menghantarkan daya lebih besar dan efektif.
"Logam tidak mendukung pengisian nirkabel seefektif kaca belakang. Namun adopsi teknologi ini masih relatif rendah," lanjut Pathak.
Kemudian dari sisi teknis, material kaca juga dipercaya dapat meminimalisasi gangguan sinyal atau gelombang radio.
Alhasil, ponsel dengan lapisan kaca dapat menerima sinyal LTE, WiFi dan Bluetooth lebih kuat ketimbang ponsel dengan material logam dan plastik.
Saat ini menurut Counterpoint, Apple masih menjadi produsen yang paling banyak memproduksi ponsel dengan material kaca.
Baru kemudian Samsung di posisi kedua dengan angka 36 persen.
Dikutip dari Gadgetsnow, Minggu (14/10/2018), sejumlah pabrikan asal China seperti Huawei, Honor, Vivo dan Oppo juga mulai menggunakan material kaca pada seri flagship masing-masing.
"Ke depan, hampir semua smartphone di segmen premium akan mendukung kaca," kata Pathak.