Ransom.SamSam Gencarkan Serangan ke Seluruh Institusi di Amerika Serikat
Biaya yang dibutuhkan untuk membersihkan serangan tersebut diperkirakan mencapai lebih dari US$ 10 juta
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok di balik serangan ransomware bernama SamSam (Ransom.SamSam) terus menggencarkan serangannya ke seluruh institusi yang ada di Amerika Serikat selama tahun 2018, dengan serangan-serangan baru yang terlihat menyasar 67 target yang berbeda, sebagian besar berada di AS.
Security Response Attack Investigation Team dalam keterangan pers, Rabu (5/11/2018), SamSam yang spesialis dalam serangan ransomware tertaget, menyusup ke jaringan dan mengenkripsi banyak komputer di sebuah institusi sebelum mengajukan meminta tebusan dengan nilai yang tinggi.
"Kelompok ini diyakini berada di balik serangan Samsam di Kota Atlanta pada bulan Maret, yang menyebabkan banyak komputer di kota tersebut terenkripsi," demikian pernyataannya.
Biaya yang dibutuhkan untuk membersihkan serangan tersebut diperkirakan mencapai lebih dari US$ 10 juta.
Kelompok ini juga terkait dengan serangan di Departemen Transportasi Colorado, yang menghabiskan biaya sebesar US$1,5 juta untuk membasmi serangan tersebut.
Selama tahun 2018, sampai kini Symantec telah menemukan bukti serangan terhadap 67 institusi yang berbeda.
SamSam menargetkan institusi di berbagai sektor, namun sejauh ini sektor kesehatan adalah yang paling terpengaruh dengan jumlah persentase serangan sebesar 24 persen dari total serangan yang terjadi pada 2018.
Baca: KG Media Merebut Peluang di Era Disrupsi Media
Tak jelas mengapa institusi kesehatan menjadi sasaran khusus.
Para penyerang mungkin percaya bahwa institusi kesehatan lebih mudah diinfeksi. Atau mereka mungkin percaya bahwa institusi ini memiliki kemungkinan lebih besar untuk membayar tebusan.
Sejumlah institusi pemerintahan lokal di AS juga menjadi sasaran kelompok tersebut dan setidaknya salah satunya terlibat dalam penyelenggaraan pemilu.
Seiring dengan penyelenggaraan midterm election di AS pada 6 November, fokusnya secara alamiah adalah pada operasi informasi cyber dan ancaman terhadap integritas data pemilihan.
Namun, serangan ransomware seperti SamSam juga dapat secara signifikan mengganggu institusi-institusi pemerintah dan operasionalnya.
Sebagian besar target SamSam berlokasi di AS. Dari 67 institusi yang tertaget selama 2018, 56 berlokasi di AS. Sementara itu, sebagian kecil serangan terjadi di Portugal, Prancis, Australia, Irlandia, dan Israel.
Para penyerang di balik SamSam berusaha keras untuk menginfeksi sebanyak mungkin komputer dalam sebuah institusi yang ditargetkan.
Beberapa software digunakan untuk melakukan serangan dan, dalam banyak kasus, penyelesaian seluruh prosesnya dapat memakan waktu beberapa hari.
Untuk meluncurkan serangannya, kelompok SamSam menggunakan taktik yang dikenal dengan istilah "living off the land" secara ekstensif: yaitu penyerang menggunakan sistem operasi atau tool administrasi jaringan milik korban sendiri.
Taktik ini sering digunakan oleh kelompok mata-mata untuk diam-diam masuk ke jaringan target.
Mereka membuat aktivitasnya tampak seperti proses yang sah, mereka berharap dapat bersembunyi walaupun sudah nampak di depan mata.
Misalnya, dalam satu serangan yang terjadi pada Februari 2018, lebih dari 48 jam berlalu sejak bukti pertama penerobosan didapatkan dan terjadinya enkripsi pada ratusan komputer di sebuah institusi yang diserang.
Serangan SamSam yang berhasil, kemungkinan besar akan sangat mengganggu institusi yang terinfeksi.
Dalam skenario terburuknya, jika tidak ada backup yang tersedia atau jika backup juga ikut dienkripsi oleh SamSam, data berharga dapat hilang secara permanen dalam serangan tersebut.
Bahkan jika suatu institusi memiliki backup-nya, memulihkan komputer yang terinfeksi dan membersihkan jaringan tersebut dari serangan akan menghabiskan waktu dan uang dan dapat menyebabkan rusaknya reputasi.
Untuk melindungi pelanggan dari serangan SamSam tersedia Ransom.SamSam dan Hacktool.Mimikatz
Selain itu, Symantec's Targeted Attack Analytics (TAA) mampu mengidentifikasi dan memberikan peringatan terhadap aktivitas “living off the land” yang terkait dengan serangan yang ditargetkan seperti SamSam.
Disebutkan mem-backup data penting adalah salah satu pilar utama dalam menangkal infeksi ransomware. Namun, karena ada kasus ransomware yang juga mengenkripsi backup, maka seharusnya backup bukanlah pengganti strategi keamanan yang kuat.
Korban harus sadar bahwa membayar uang tebusan tidak selalu berhasil menyelesaikan masalah.
Penyerang mungkin tidak mengirim kunci decrypt, melainkan dapat melakukan proses decrypt dengan buruk dan dapat merusak file, dan mungkin dapat mengirimkan permintaan tebusan yang lebih besar setelah menerima pembayaran awal.