Menelusuri Hadirnya Teknologi Kepintaran Buatan pada Smartphone
Namun saat ini, kepintaran buatan akhirnya tak sekedar menjadi fiksi semata, bahkan membuat kita terbiasa hingga sangat membutuhkannya.
TRIBUNNEWS.COM – Beberapa tahun lalu, mungkin teknologi kepintaran buatan hanya bisa kita lihat pada film saja, contohnya tokoh Jarvis dalam film Iron Man atau karakter Ava pada film Ex Machina.
Namun saat ini, kepintaran buatan akhirnya tak sekedar menjadi fiksi semata, namun sedikit demi sedikit mulai muncul dikehidupan kita, bahkan membuat kita terbiasa hingga sangat membutuhkannya.
Hal tersebut tentu tak terlepas dari peran para produsen teknologi, terutama produsen smartphone.
Mengupgrade fungsi smartphone yang sebelumnya hanya sebagai alat menelepon, berkirim pesan, dan menjelajahi web, kini banyak smartphone memiliki teknologi kepintaran buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Sama seperti di dalam film fiksi yang sering kita tonton, kehadiran AI pada smartphone saat ini ternyata sangat berusaha memahami perilaku penggunanya, sehingga membuat teknologi tersebut bermanfaat dan makin terasa personal.
Contohnya seperti teknologi AI Jovi yang diciptakan produsen smartphone asal Tiongkok, Vivo. Diciptakan lewat beragam riset yang mendalam, lewat kepintarannya, AI Jovi mampu membantu pengguna smartphone dalam mendapatkan informasi yang diinginkan.
Misalnya mengetahui skor pertandingan pemain bulutangkis favorit, mencari tahu lokasi makan terdekat, memasang alarm, melihat daftar film yang sedang diputar pada bioskop terdekat, mencari rute tercepat ketika kita sedang menuju suatu tempat, hingga membandingkan harga hotel ketika ingin berlibur ke kota tertentu.
Tak hanya itu saja, asisten digital ini juga mampu membuat agenda, to-do list, membuat catatan, bahkan hingga mengirimkan catatan tersebut lewat aplikasi email.
Bukan hanya mampu menjawab dan menuruti perintah kita, kepintaran buatan yang ada pada Vivo V11 dan Vivo V11 Pro ini ternyata membuat smartphone bekerja secara efisiensi, sebab mampu membaca kebiasaan penggunanya sehingga dapat mendeteksi aplikasi yang sedang digunakan, paling sering digunakan, dan aplikasi yang jarang digunakan.
Hal ini tentu saja membuat teknologi yang produknya bisa didapatkan pada Shopee ini, secara mandiri mampu menerapkan berbagai strategi agar mengoptimalkan kinerja smartphone sehingga membuatnya semakin efisien dalam peggunaan RAM dan membuat daya baterai menjadi lebih hemat.
Berbicara asistan pribadi, ternyata tak hanya para produsen smartphone saja yang berlomba-lomba menghadirkan teknologi ini.
Perusahaan penyedia jasa dan produk internet seperti Google, ternyata juga mengembangkan teknologi AI mereka sendiri, yakni Google Assistant dan Google Lens.
Google Assistant sendiri memiliki fungsi yang hampir mirip dengan seperti AI Jovi, namun hanya bisa digunakan pada smartphone berbasis android.
Sedangkan Google Lens merupakan kepintaran buatan ciptaan Google yang mampu mengenali beragam objek yang ditangkapnya, dan kemudian menampilkan beragam informasi seperti nama benda, alamat, harga, nomor telepon, dan masih banyak lagi.
Pada perangkat V11 dan V11 Pro, ketiga teknologi kepintaran tersebut bergabung sehingga mampu menjadi asisten digital yang memudahkan kehidupan penguna smartphone, baik dalam mencari informasi, hiburan, dan bekerja setiap harinya.
Walaupun saat ini hanya ada pada beberapa smartphone saja, menurut perusahaan riset Gartner, pada tahun 2022 nanti, 80 persen produsen smartphone akan mengusung teknologi AI dalam setiap piranti smartphone mereka.
Bahkan, dalam riset tersebut terungkap jika AI akan menjadi salah satu fitur utama yang menjadi pembeda antar produsen smartphone, bahkan menjadi fitur penting dalam kompetisi pasar smartphone kedepannya.
Penulis: Firda Fitri Yanda