SIRCLO Fasilitasi Transaksi Ritel Online Rp 500 Miliar di 2018
Ini berarti, para pelaku dagang dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) harus bersiap diri untuk terjun ke ranah digital.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tren penjualan ritel online di Indonesia masih terus melaju pesat sejak tahun 2016. Data McKinsey memperkirakan bahwa pada tahun 2022, nilai pasar e-commerce di Indonesia akan mencapai 65 miliar dollar AS (sekitar 948 triliun rupiah).
Di Indonesia sendiri, pertumbuhan penjualan ritel secara online meningkat sebesar 17% per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor ritel tradisional yang hanya 5-6%.
Ini berarti, para pelaku dagang dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) harus bersiap diri untuk terjun ke ranah digital.
Dengan kemajuan teknologi yang kian pesat beberapa tahun terakhir, pola pembelian konsumen banyak beralih pada platform marketplace dan toko online. Fenomena ini merupakan salah satu faktor lahirnya sebuah layanan penyedia solusi e-commerce bernama SIRCLO di tahun 2013.
“Waktu itu, banyak teman-teman pelaku usaha yang ingin mulai beralih dan berjualan online, namun tidak memiliki tenaga dan biaya untuk merekrut agensi digital. Lalu saya pikir, saya bisa memulai platform e-commerce di Indonesia untuk membantu pelaku usaha membuka toko online mereka sendiri, dengan lebih mudah dan tidak mahal. Dari situ, lahirlah SIRCLO Store yang khusus membuat dan menjalankan website toko online klien,” ungkap Brian Marshal, CEO dan founder SIRCLO dalam keterangan persnya, Rabu (2/1/2019).
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan marketplace dalam waktu tiga tahun terakhir, sejumlah brand fashion dan apparel tertarik untuk berjualan dalam platform marketplace, namun mengalami keterbatasan sumber daya dalam pelaksanaan operasionalnya.
Menjawab tantangan tersebut, pada akhir tahun 2016, SIRCLO merambah bisnis pengelolaan brand dengan SIRCLO Commerce.
Layanan ini merupakan channel management solution (CMS) yang membantu brand untuk berjualan di berbagai kanal marketplace, namun pengelolaannya tetap tersinkronisasi menggunakan platform teknologi SIRCLO, sehingga lebih praktis dan efisien.
Sekarang, Brian mengaku bahwa tuntutan tren penjualan online mengakibatkan banyak brand yang meminta bantuan layanan secara lebih menyeluruh.
“Tidak hanya pengelolaan toko online dan marketplace, SIRCLO Commerce kini turut menangani operasional penjualan dari brand, mulai dari manajemen gudang hingga pengemasan dan pengiriman barang,” katanya.
Layanan komprehensif dan terintegrasi yang disediakan oleh SIRCLO memberikan buah yang manis. Selama tahun 2018, SIRCLO telah memfasilitasi total transaksi senilai Rp 500 miliar. Angka ini didapatkan dari hampir 1.000 pengguna berbayar SIRCLO Store dan sekitar 30 perusahaan yang mewakili 100 brand besar di bawah SIRCLO Commerce.
Beberapa brand lokal yang telah mempercayai jasa SIRCLO Store adalah This Is April yang memiliki lebih dari 40 toko fisik dan ATS The Label yang kerap berpartisipasi dalam ajang pagelaran busana seperti Jakarta Fashion Week (JFW).
Adapun label busana lokal ternama seperti Wearing Klamby dan Ittaherl yang berjualan dengan metode webhunt, yang juga telah masuk dalam portofolio SIRCLO. Di sisi lain, sejumlah brand nasional dan internasional seperti KAO, Kelloggs, Quaker Oats, hingga Reckitt Benckiser mempercayakan solusi ritel online penuh dari SIRCLO Commerce.
“Kami bersyukur dengan pencapaian pertumbuhan yang sangat pesat dalam tahun 2018 ini. Seiring dengan ekspansi lini bisnis SIRCLO, kami ingin terus memberikan layanan terbaik bagi para pelaku usaha yang ingin berjualan secara online. Dengan penyediaan solusi hulu ke hilir, mulai dari pembuatan website toko hingga pengelolaan operasional penjualan dari brand di satu platform, kami ingin SIRCLO bisa menjadi one-stop solution yang praktis dan terjangkau bagi semua klien,” kata Ratri E. Rahayu, Marketing Manager SIRCLO.
Di tahun 2019, Ratri optimis bahwa tren penjualan ritel online akan terus bertumbuh dan semakin banyak pelaku usaha yang akan terjun di dalamnya, baik dari kalangan pemula maupun profesional. “Di tahun 2019 ini, kami berkomitmen untuk menjadi agen perubahan dalam mengiringi proses transformasi dan perkembangan e-commerce di Indonesia; salah satunya dengan meningkatkan inisiatif dari program bimbingan klien dari skala kecil menengah, hingga menengah ke atas,” tambah Ratri.