Solusi Bisnis untuk Akselerasi UMKM dalam Pasar yang Berkembang
Tokoin membantu para UMKM dalam membuat credit scoring dalam bentuk agar mereka dapat membentuk reputasi bisnis
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permasalahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai tanggung jawab bersama yang perlu solusi jangka panjang.
Untuk percepatan akselerasi dan mengembangkan usaha, UMKM memang membutuhkan
pendanaan, namun solusi jangka panjang yang berkelanjutan dapat dicapai dengan
membentuk reputasi bisnis yang kredibel.
“Kami melihat bahwa inklusi ekonomi saat ini belum tercipta di Indonesia," kata Reiner Rahardja, CEO Tokoin dalam diskusi publik dengan tema Solusi Bisnis untuk Akselerasi
UMKM dalam Pasar Berkembang di Jakarta, Senin (14/1/2019).
Reiner menambahkan, berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan swasta untuk memotivasi produktivitas dan pertumbuhan UMKM, namun terdapat beberapa hambatan yang sulit diatasi oleh perintis dan pelaku bisnis UMKM.
Salah satunya adalah data informasi latar belakang pelaku usaha yang kurang memenuhi standar reputasi yang diakui pemerintah dan institusi keuangan formal, sehingga UMKM sulit memperoleh bantuan usaha, contohnya kredit usaha.
"Ini yang mendorong kami membuat Tokoin. Berbeda dengan platform Fin-Tech Lending, kami membantu para UMKM dalam membuat credit scoring dalam bentuk agar mereka dapat membentuk reputasi bisnis," katanya.
Tokoin berusaha untuk menjadi penghubung para UMKM untuk mendapatkan akses kepada instansi yang dapat mengembangkan bisnisnya seperti Bank, Asuransi, dan lain-lain.
Baca: Jokowi Cicipi Pecel Madiun UMKM saat Beristirahat di Rest Area KM 597 B Tol Ngawi - Kertosono
CEO Ralali.com, Joseph Aditya mengungkap, kesamaan target market antara Tokoin dan Ralali.com, memberikan keyakinan dirinya akan kekuatan model bisnis Tokoin.
Ini melatarbelakangi Joseph bersedia menjadi salah satu advisor dalam project TOKOIN, akan mendukung dan tertarik untuk membawa Ralali.com sebagai Business partner pertama Tokoin.
“Selama ini, UMKM belum memiliki pencatatan data transaksi yang real-time. Sehingga, reputasi mereka juga belum terbangun. Akibatnya, akses mereka ke instansi finansial seperti pinjaman bank dan asuransi menjadi sangat sulit," katanya.
Tokoin dapat merekam data transaksi baik langsung dari marketplace ataupun offline, dengan teknologi blockchain yang membuat kepemilikan data menjadi terdesentralisasi.
Dalam diskusi itu terungkap pula, perkembangan teknologi juga sangat memberikan pengaruh ke industri logistik terutama pada bidang supply chain.
Hal ini juga semakin mendorong industri transportasi, logistik dan warehousing di Indonesia untuk saling berkolaborasi secara intensif.
Teknologi blockchain memungkinkan untuk mengintegrasikan rangkaian proses supply chain dalam jaringan distribusi data yang efektif mendukung distribusi produk.
Baik logistik dan supply chain juga dituntut untuk terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi, mengingat sektor ini adalah salah satu industri yang sangat didukung oleh kemajuan teknologi untuk adaptasi metode dan prosesnya.
"Bagi Tokoin inilah tantangan untuk mengimplementasikan teknologi ini dalam proses supply chain MSME. Hingga nantinya bisa meningkatkan produktivitas MSME sebagai para pengguna Tokoin." ujar Hadi Kuncoro, CEO Grup of PowerCommerce.Asia yang hadir pada acara ini sebagai Pakar Supply Chain Indonesia.
Pakar Blockchain, Gunhee Lee, untuk mengemukakan perspektifnya mengenai tren pada industri Blockchain saat ini dan proyeksi mengenai adopsi platform Tokoin pada UMKM.
Menurutnya penyebab penurunan pasar ICO yang terjadi secara signifikan adalah karena
banyak proyek ICO yang tidak memiliki nilai guna dan pasar hanya dikendalikan oleh
kebutuhan investasi.
Baca: Polisi di Madiun Ciduk Model yang Tekuni Bisnis Prostitusi Melalui Facebook di Hotel
"Namun, Tokoin project berbeda karena Tokoin bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan UMKM, yang akan mendorong adopsi pengguna dengan cepat dan penerapan yang tepat guna.” tambah Gunhee Lee, Pakar Blockchain dari Block Crafters yang berbasis di Seoul, Korea Selatan.
Pada era Revolusi Industri 4.0, keberadaan teknologi seperti Big Data, Artificial Intelligence,
Internet of Things and blockchain telah mengubah sebagian besar ekosistem bisnis dan
aktivitasnya.
Bisnis bukan lagi hanya tentang jual beli saja, melainkan juga tentang platform
ekonomi yang mereka gunakan, teknologi yang mereka gunakan untuk menangkap dan
memanfaatkan data, atau seberapa cepat kegiatan ekonomi terjadi dalam ekosistem bisnis
mereka.
Acara diskusi publik ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran para pelaku
usaha serta pemangku kedudukan agar terus bisa mendorong kemajuan UMKM untuk
kepentingan ekonomi negara dengan memaksimalkan sumber daya dan aspek-aspek lain
yang mendukung.
Dengan berlangsungnya diskusi publik yang pertama kali diselenggarakan oleh Tokoin, Tokoin juga berharap agar semakin banyak pihak yang peduli dan turut berkontribusi dalam memajukan UMKM bersama Tokoin.