TRIBUNNEWS.COM - Awal Januari lalu, akun Instagram @world_record_egg mengunggah foto telur berlatar putih.

Tak dinyana, foto itu berhasil memecahkan rekor dengan menghimpun lebih dari 52 juta like.

Pasca sebulan dari unggahan pertama, telur yang dinamai “Eugene” itu akhirnya pecah secara virtual melalui sebuah video.

Lantas, apa maksud dari semua ini?

Akun @world_record_egg ternyata sedang mempromosikan kampanye kesehatan mental.

Eugene menjadi simbol dari perasaan tertekan (pressure) yang kerap dirasakan orang-orang, utamanya ketika aktif di media sosial.

“Akhir-akhir ini saya mulai retak. Tekanan media sosial menghantui saya. Jika kalian merasakan hal yang sama, ngobrol dengan seseorang!” begitu kata Eugene.

Ia ingin memberi tahu bahwa merasa tertekan akibat media sosial adalah hal wajar dan tak perlu malu mengakuinya.

Di media sosial, siapa saja bisa menguntit kehidupan orang lain.

Akibatnya, kita rentan menjadi minder dan iri hati ketika melihat kehidupan orang lain lebih bahagia. Ada pula tekanan yang muncul akibat kecenderungan “menuhankan” jumlah like dan follower.

Eugene mengajak netizen untuk membagikan tekanan-tekanan itu dengan mengunjungi situs talkingegg.info.

Sebelum motif ini terungkap, banyak yang mengira tujuan Eugene hanya untuk mengalahkan foto yang diunggah selebritas kawakan Kylie Jenner.

Foto yang memperlihatkan jempol Kylie Jenner digenggam buah hatinya berhasil menghimpun lebih dari 18 juta likes.

Foto ini bertahan hampir setahun sebagai foto Instagram dengan like terbanyak.

Foto ini bertahan hampir setahun sebagai foto Instagram dengan like terbanyak. Nyatanya, cukup beberapa hari bagi Eugene untuk mengalahkan foto tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Telur Rekor Instagram Menetas, Ini Pesan di Baliknya"