Kecepatan Internet Indonesia di Peringkat Buncit, BRTI: Jangan Bandingkan Dengan Negara Kecil
Rata-rata kecepatan internet kabel di Indonesia adalah 15,5 Mbps, sementara rata-rata kecepatan internet kabel dunia sebesar 54,3 Mbps.
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Data dari Ookla menyebutkan bahwa kecepatan internet di Indonesia masih dinobatkan diperingkat ‘buncit’ diantara negara-negara di dunia.
Rata-rata kecepatan internet kabel di Indonesia adalah 15,5 Mbps, sementara rata-rata kecepatan internet kabel dunia sebesar 54,3 Mbps.
Sementara kecepatan internet seluler Indonesia tercatat sekitar 10,5 Mbps. Sementara rata-rata kecepatan internet selular dunia ada di angka 25,1 Mbps.
Dr. Agung Harsoyo ST,M.Sc, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengatakan bahwa dalam menghitung kecepatan internet, seharusnya memasukkan beberapa variabel seperti menghitung kecepatan internet melalui jaringan internet fixed line atau mobile.
Selain itu metode perhitungan juga seharusnya menggunakan pembagi dari jumlah pengguna internet yang ada di suatu negara, sebaran penduduk dan letak geografis.
“Indonesia itu unik dan khas. Sehingga dalam menghitung kecepatan internet suatu negara seharusnya disesuaikan dengan karakteristik negara tersebut. Seharusnya variabel perhitungan kecepatan internet di Indonesia juga dimasukkan komponen geografis yang unik dengan wilayah kepulauan, sebaran pengguna dan jumlah penduduk yang cukup banyak. Tujuannya agar hasil yang didapatkan akan lebih fair dan mendekati kenyataan. Karena operator di Indonesia membangun hingga daerah terpencil yang sulit akses dan infrastrukturnya. Beda dari negara lain,”terang Agung.
Lebih lanjut komisioner BRTI tersebut memberikan contoh negara Belgia. Menurutnya luas wilayah negara tersebut tak lebih besar dari provinsi Jawa Tengah.
Dengan negara yang memiliki wilayah tak lebih besar dari Jawa Tengah, akan mempermudah operator telekomunikasi di Belgia untuk menarik fiber optic dan membangun Base Transceiver Station (BTS) di seluruh wilayahnya.
Agung mengklaim sebenarnya kecepatan internet di Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan atau Bandung tak kalah dengan ibu kota negara tetangga seperti Kuala Lumpur bahkan Bangkok.
“Sampai kapan pun kalau membandingkan kecepatan internet Indonesia dengan Singapura, sampai kapan pun tak akan bisa kita mengalahkan mereka. Namun kalau ingin membandingkan Singapura dengan Singapura, mungkin kita tak kalah dengan mereka. Jadi kalau mau membandingkan harus apple to apple,”ujar Agung.
Dari data OpenSignal kecepatan rata-rata pengunduhan 4G LTE di Jakarta mencapai 15.1 Mbps. Sedangkan kecepatan rata-rata pengunduhan 4G LTE di kota Bangkok 9.8 Mbps.
Sementara kecepatan rata-rata pengunduhan 4G LTE di Kota Manila 10.59 Mbps. Kota Phnom Penh memiliki kecepatan 4G LTE 13.26 Mbps. Di kawasan Asean kecepatan unduh 4G LTE masih dipegang Singapura yang mencapai kecepatan 50 Mbps.
Meski kecepatan internet di Indonesia mendapatkan peringkat ke 2 dari bawah menurut Ookla, namun Agung memastikan bahwa pemerintah melalui Kominfo akan terus menggembangkan broadband diseluruh Indonesia khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) melalui program Palapa Ring dan penggunaan dana USO oleh BAKTI.
“Diharapkan nantinya seluruh daerah kabupaten kota di Indonesia sudah dapat menikmati layanan broadband. Sehingga kecepatan internet di daerah 3T dapat disetarakan dengan kota-kota besar lainnya di kawasan regional,”pungkas Agung.