75 Persen Traffic Layanan Video On Demand Hooq Diklaim Berasal dari Indonesia
Perusahaan layanan video on demand, HOOQ Indonesia optimis bisnisnya akan tumbuh tahun ini.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan layanan video on demand, HOOQ Indonesia optimis bisnisnya akan tumbuh tahun ini.
Hal tersebut diprediksi seiring dengan bertumbuhnya tren menonton video online di lingkungan masyarakat.
"Kami optimis bisa tumbuh tahun ini, namun kami tidak bisa disclose besarannya," ujar Guntur Siboro, Country Head HOOQ Indonesia Rabu (13/2).
Menurut Guntur, Indonesia merupakan pasar yang potensial pasalnya 60%-75% trafik ada di Indonesia baik dari perilaku menonton hingga konten-kontennya.
"Oleh karena itu, saya kira pertumbuhan khususnya di Indonesia akan sangat tinggi baik tahun ini maupun hingga beberapa tahun kedepan mengingat beberapa hal yang menjadi kendala beberapa waktu lalu sudah membaik seperti jaringan dan akses," ujarnya.
Baca: Kejar Tambahan Pengguna, Hooq Andalkan Tayangan Drama Korea
Ditanya soal realisasi dan target jumlah penonton tahun ini, sayangnya Guntur enggan menjelaskan secara terbuka hanya saja ia mengatakan saat ini sudah memili 35 juta download dan ratusan juta menit per minggu khusus di Indonesia saja.
Adapun strategi HOOQ guna menggaet jumlah penonton di antaranya menghadirkan dan memperbanyak konten-konten yang relevan, baik konten lokal maupun asing, memperluas akses, serta memperbanyak kemitraan.
Berita ini sudah tayang di kontan berjudul HOOQ Indonesia terus berupaya gaet penonton