TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Samsung menilai televisi 8K sudah dibutuhkan orang Indonesia. Berangkat dari sinilah, Samsung akhirnya memboyong televisi 8K ke market domestik.

Senior Product Marketing Manager TV and Audio Visual Samsung Electronics Indonesia Ubay Bayunudin menjelaskan perangkat layar kaca terbaru Samsung itu jelas menawarkan banyak kelebihan.

Paling utama di sektor layar. Resolusi yang tinggi menjadi keharusan bila televisi memiliki layar lebar sehingga kepadatan pixel-nya jauh lebih tinggi.

"Mudahnya, big television harusnya punya big resolution. Maka itu ada 8K yang jauh lebih detail bila dibanding jenis UHD," katanya.

Di atas kertas, televisi 8K memiliki 33 juta pixel dalam satu panel. Ini artinya empat kali dari jenis 4K atau 16 kali Full HD.

Maka itu, kenikmatan menonton televisi 8K akan jauh lebih baik karena menyuguhkan pengalaman sinematik yang nyata.

Hanya ada satu catatan, kenikmatan menonton televisi 8K mesti didukung konten-konten 8K. Sayangnya, konten 8K masih belum begitu banyak tersedia. 

Baca: Ini Alasan Samsung Ajak Masyarakat Indonesia Upgrade ke Galaxy A Series

Meski begitu, Ubay optimistis ketersediaan konten 8K akan lebih banyak dalam waktu dekat.

"Saya yakin akan cepat tersedia. Creator konten sudah merekam dalam 8K atau 12K," ujarnya.

Selama menunggu makin variatifnya konten 8K, Samsung membenamkan fitur AI Upscaling pada televisi 8K-nya.

Tujuannya agar pengguna tetap bisa menikmati konten yang memuaskan indera penglihatan kendati sumber videonya memiliki resolusi rendah.

Fitur AI Upscaling punya Machine Learning Super Resolution di mana  data yang masuk tidak langsung di-upscale, tapi diklasifikasikan.

"Fitur ini yang mencari mana gambar yang perlu ditajamkan dan mana yang harus dihilangkan noise. Makin sering digunakan maka kualitas gambar akan semakin bagus," katanya.