Upgrade Kompetensi Guru dan Siswa Lewat Program 'Samsung Indonesia Cerdas'
Kesepakatan kerjasama ini ditandatangani President PT Samsung Electronics Indonesia JaeHoon Kwon dan Sekjen Kemendibud, Didik Suhardi, Ph.D
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Samsung Electronics Indonesia dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melanjutkan kerjasama penguatan di bidang pendidikan, lewat penandatanganan kerjasama program 'Samsung Indonesia Cerdas' di Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Kerjasama ini berfokus pada peningkatan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang antara lain meliputi penyelarasan kurikulum, pengembangan proses pembelajaran dengan pemanfaatan gadget dan sistem elektronik, pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan, serta perekrutan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai kebutuhan industri.
Kesepakatan kerjasama ini ditandatangani President PT Samsung Electronics Indonesia JaeHoon Kwon dan Sekjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Didik Suhardi, Ph.D, mewakili Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
"Kami mendukung pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan membangun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, serta mendorong kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik dan sesuai dengan generasi zaman sekarang, yaitu para digital native," ujar JaeHoon Kwon.
Baca: Dispute di Kerjasama Bisnis Makin Memanas, Garuda Lepas Logo di Armada Sriwijaya Air
Dia menjelaskan, program untuk pendidikan di bawah Citizenship Samsung telah kami mulai secara intensif sejak tahun 2013.
Di antaranya adalah program Samsung Tech Institute (STI) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang meliputi penyelarasan kurikulum serta pelatihan guru, dan program Samsung Smart Learning Class (SSLC), yang memperkenalkan fasilitas kelas pintar berbasis teknologi di sekolah.
Baca: Penumpang Lion Air Ngamuk karena Penerbangan Delay Akibat Kabut Asap
Hingga saat ini sebanyak 69 SMK yang telah mengadopsi program STI dan 8 SMA,1 SD, 1 SMP, dan IGI yang telah memiliki fasilitas SSLC dan akses pembelajaran digital.
"Kami berharap kemitraan dengan pemerintah ini dapat membuka kesempatan yang lebih luas agar lebih banyak sekolah, guru, maupun murid bisa mendapatkan manfaat dari program-program kami,” ujar JaeHoon Kwon.
Sekjen Kemendibud Didik Suhardi, Ph.D, menyatakan, kemitraan strategis publik dan swasta menjadi salah satu fokus kementeriannya saat ini.
"Kkami menyambut baik kemitraan dengan Samsung melalui program Samsung Indonesia Cerdas, karena dengan dukungan pihak swasta seperti inilah, kualitas pendidikan di Indonesia dapat lebih maksimal peningkatannya," ujar Didik.
Penyelarasan Kurikulum
Sejak 2017, lewat program Samsung Tech Institute, Samsung menyediakan kurikulum dan materi pelatihan perbaikan alat-alat elektronika untuk SMK, seperti perbaikan TV, smartphone, dan peralatan elektronik rumah tangga yang sejajar dengan keterampilan dasar yang ditetapkan oleh Samsung Service Center.
Selain penyelarasan kurikulum, Samsung juga memfasilitasi praktek kerja lapangan (PKL) maupun penempatan kerja lulusan STI di Samsung Service Center dan afiliasinya, sesuai dengan kebutuhan industri.
Di program Samsung Indonesia Cerdas yang ditandatangani kali ini, program yang dijalankan mencakup pelatihan guru dan tenaga kependidikan serta mempertajam proses pelatihan yang selama ini telah difasilitasi Samsung.
Khusus untuk program STI, Samsung menjalin kerja sama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang menyelenggarakan diklat dalam Bidang Otomotif dan Elektronika (PPPTK BOE) Malang.
PPTK BOE Malang adalah sebuah lembaga pengembangan dan peningkatan kompetensi profesional, di bawah Direktorat Guru dan Tenaga Kerja (Dirjen GTK), dan terdiri dari tenaga pengajar instruktur berkompetensi tinggi dengan pengalaman di dalam dan luar negeri, khususnya Swiss dan Jerman.