Pernyataan Presiden Xi Jin Ping Gairahkan Pasar Aset Kripto Berbasis Blockchain
Memudahkan masyarakat dalam bertransaksi, mata uang kripto buatan negeri Tirai Bambu ini bisa digunakan di berbagai platform seperti WeChat dan Alipay
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Xi Jin Ping mengatakan pemerintahnya akan meningkatkan investasi dalam teknologi blockchain setelah mengadakan sesi studi pekan lalu tentang pengembangan industri.
Bank Sentral Cina dikabarkan sedang bersiap untuk meluncurkan mata uang digitalnya sendiri.
Agar lebih memudahkan masyarakat dalam bertransaksi, mata uang kripto buatan negeri Tirai Bambu ini kelak dapat digunakan di berbagai platform seperti WeChat dan Alipay.
CEO Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, niat pemerintah Cina untuk meningkatkan upaya riset dan penggunaan blockchain akan ikut meningkatkan permintaan atas aset digital berbasis teknologi publik blockchain.
“Pernyataan Presiden Xi JinPing membuat gairah atau tren positif bagi pasar aset kripto yang berbasis blockchain secara global. Salah satu akibatnya adalah seminggu yang lalu ada lonjakan kenaikan harga pada Bitcoin sebesar 15% dikarenakan adanya dorongan efek psikologis dari berita ini,” kata Oscar.
Baca : Bila Tak Kunjung Upload APBD, Ini Ancaman William Aditya ke Anies Baswedan, Sebut Gubernur Amatiran
Baca: Indodax Short Film Festival 2019 Jadi Ajang Memunculkan Sineas Baru
Indodax adalah marketplace atas aset berbasis teknologi blockchain terbesar Indonesia saat ini yang telah dipercayai lebih dari 1,8 juta orang.
Blockchain sendiri, kata dia memang dirasa mampu merevolusi sistem keuangan dan produksi menjadi lebih ekonomis, transparan, dan efisien dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial.
Melalui Indodax, start-up Blockchain terbesar di Asia Tenggara ini, Oscar Darmawan dan tim terus berkomitmen dalam mengedukasi masyarakat terkait Blockchain.
Dengan adanya konsistensi dalam pengembangan teknologi blockchain ini, ia berharap akan meningkatkan perekonomian Indonesia.
“Tidak seperti saat kemunculan internet dimana kita agak sedikit ketinggalan, harapannya masyarakat dapat lebih sigap terkait teknologi Blockchain,” katanya.
Baca: Kejayaan Presiden Xi Jinping di Perayaan 70 Tahun Berdirinya Republik Rakyat Tiongkok
Pemerintah USA sedang menitikberatkan proyek Libra, sedangkan pemerintah Cina dengan proyek Blockchain seperti mata uang digital Yuan dan internet of things (IOT).
“Hendaknya Indonesia jangan sampai ketinggalan dalam upaya mendorong pertumbuhan teknologi ini”, jelas Oscar Darmawan.
Pemerintah Cina juga telah berkomitmen untuk memberikan investasi tambahan di bidang teknologi Blockchain dan Artificial Intelligence untuk pengembangan financial technology (fintech).
Ini akan berdampak kepada seluruh sektor teknologi publik blockchain lain yang bergerak di bidang tersebut. Perlu diketahui sebagian besar perusahaan publik blockchain saat ini memang bermarkas di Cina.
Itulah sebabnya, diharapkan Indonesia juga harus segera memberikan perhatian lebih kepada blockchain, agar Indonesia juga bisa setara dan tidak tertinggal dengan negara maju lainnya.