Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Cakap Mendukung Kesiapan SDM Destinasi Wisata Paling Wajib Dikunjungi Tahun 2020

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil mendapatkan penghargaan “Best Value to Visit in 2020” dalam kompetisi yang digelar Lonely Planet.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cakap Mendukung Kesiapan SDM Destinasi Wisata Paling Wajib Dikunjungi Tahun 2020
HO/Tribunnews.com
Cakap menyelenggarakan digital assessment di kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework or Reference for Languages). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil mendapatkan penghargaan “Best Value to Visit in 2020” dalam kompetisi yang digelar Lonely Planet.

NTT digambarkan sebagai rumah bagi pantai-pantai eksotis yang belum terjamah dengan salah satu pemandangan menyelam terbaik di Indonesia.

Destinasi seperti Kepulauan Alor, Pulau Komodo, Pulau Rinca dan wilayah lainnya akan ramai dikunjungi wisatawan asing pada tahun 2020.

Sebagai destinasi wisata yang paling direkomendasikan di seluruh dunia, Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak tugas untuk menyambut gelombang wisatawan pada tahun 2020. Salah satunya adalah kemampuan bahasa Inggris.

Menurut UNWTO, kemampuan bahasa Inggris menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah wisatawan dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan.

Untuk mengetahui kesiapan pariwisata Provinsi NTT, aplikasi belajar bahasa asing secara daring yakni Cakap melakukan sebuah riset melalui program Dayamaya.

Dayamaya adalah inisiatif dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo untuk memfasilitasi startup , komunitas, kelompok masyarakat, dan UMKM digital dari seluruh Indonesia untuk membuat solusi tepat guna bagi masyarakat, khususnya yang berfokus di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

Berita Rekomendasi

Cakap terpilih menjadi salah satu inisiator yang lolos dari 1022 pelamar dari 34 provinsi di Indonesia.

Dalam sebuah kesempatan, Danny Januar, Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat dan Pemerintah (BAKTI Kominfo) menyatakan bahwa dengan hadirnya internet maka semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam memajukan kesejahteraan dirinya, serta lingkungannya.

"Visi BAKTI adalah memeratakan infrastruktur telekomunikasi dan mengembangkan ekosistem bagi masyarakat di daerah 3T agar dapat mengembangkan SDM untuk Indonesia menuju digital nation. Salah satunya melalui program Dayamaya," ujar Danny Januar.

Hasil keseluruhan placement test.
Hasil keseluruhan placement test.

Dengan memanfaatkan akses internet yang telah disediakan BAKTI Kominfo di sekolah, Cakap telah menyelenggarakan digital assessment di kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timu NTT dengan menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework or Reference for Languages).

Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui ruang belajar digital dalam sebuah kelas online yang diisi oleh guru bahasa Inggris asing (ESL Teacher).

Kegiatan digital assessment ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan akses internet yang sudah disediakan oleh BAKTI melalui program Universal Service Obligation (USO).

Dari 250 peserta yang terlibat, mayoritas siswa baik di kabupaten Sabu Raijua, dan Sumba Timur masih tergolong ke dalam level beginner yang artinya siswa sudah memiliki basis pengetahuan dalam Bahasa Inggris namun masih lemah dalam mengembangkannya ke dalam sebuah kalimat ataupun percakapan.

Siswa yang tergolong ke dalam kategori High Intermediate masih tergolong sangat rendah dimana hanya 0,5% saja

Kepala Sekolah SMAN 1 Waingapu, Putu Gede, S.Pd mengatakan riset ini sangat baik, terutama bagi (anak-anak) murid dan guru-guru.

"Dari sini kami bisa mengetahui report-nya, laporannya dan hasil risetnya seperti apa. Sehingga harapannya semua pihak yang terlibat baik pemerintah maupun stakeholder lainnya dapat menindaklanjuti hasil tersebut, mau diapakan anak-anak dan guru-guru kami ini nantinya, terutama dalam pengembangan sumber daya (manusia) dalam penguasaan bahasa Inggrisnya,' ujarnya.

CEO Cakap, Tomy Yunus mengatakan dengan semangat gotong royong bersama para stakeholder strategis maka Cakap bersama BAKTI Kominfo melalui program Dayamaya ingin mendorong upaya kolaborasi lintas sektor bagi kesejahteraan masyarakat melalui sektor pendidikan.

"Kami harap hasil riset Cakap dapat meningkatkan kesadaran pemerintah daerah dan masyarakat tentang pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris”, ujar Tomy.

Tentang Cakap

Cakap adalah perusahaan startup pengembang aplikasi belajar online bahasa asing dengan interaksi dua arah (two-way interaction) antara murid dengan pengajar profesional melalui panggilan video dan percakapan teks.

Saat ini Cakap sudah memberikan layanan kursus bahasa asing untuk: Inggris, Mandarin, Jepang dan Bahasa Indonesia.

Tersedia di Google Play dan App Store untuk menjangkau segmen siswa yang berbeda, karena setiap orang berhak atas pendidikan berkualitas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas