Layanan Digital KlikDokter Dukung Penuh Ikatan Dokter Indonesia Tangani Covid-19
KlikDokter resmi ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk turut mengedukasi dan membantu pemerintah dalam memberikan informasi yang benar tentang Covid-19
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Platform edukasi kesehatan KlikDokter resmi ditunjuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk turut mengedukasi dan membantu pemerintah dalam memberikan informasi yang benar terkait Covid-19 kepada masyarakat.
Deputy CEO KlikDokter, Bonny Anom mengatakan, KlikDokter memberikan layanan digital yang diharapkan juga dapat membantu untuk menjaga keseimbangan kerja tenaga kesehatan di lapangan dan dapat turut serta mengendalikan angka transmisi melalui layanan tanpa tatap muka secara langsung.
"Kita semua perlu bahu-membahu dalam menghadapi pandemi ini," ujarnya.
Mia Argianti, Head of B2B KlikDokter menyatakan, pihaknya saat ini mengedukasi masyarakat untuk tidak takut memeriksakan diri dan mengkonfirmasi keluhan dengan menggunakan layanan digital ketika masyarakat juga merasa enggan untuk datang ke fasilitas kesehatan.
"Tentu saja bukan hanya terkait gejala Covid-19 tapi juga keluhan kesehatan lainnya," ujarnya.
Klikdokter juga mendukung penuh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) untuk mendukung para tenaga medis dalam melawan Covid-19 melalui donasi multivitamin untuk tenaga kesehatan Indonesia yang bertugas menangani pasien Covid-19.
Melalui setiap layanan digital fitur pemeriksaan mandiri Covid-19 dan layanan dokter online 24 jam di halaman KlikDokter, pengguna ikut memiliki andil dalam menyediakan donasi multivitamin bagi tenaga kesehatan Indonesia.
Kegiatan ini diselenggarakan Klikdokter bekerja sama dengan Starmuno, Elanos, Prove C, dan Prove D3 pada 16 Juli 2020 dan dihadiri dr. Daeng M. Faqih, SH, MH, Ketua Umum PB IDI.
Baca: Gratis! KlikDokter Luncurkan Fitur Periksa Risiko Covid-19
Outbreak Covid-19 pertama kali bermula di Wuhan, daerah daratan timur Cina dan telah terus menyebar ke negara-negara lainnya hingga dinyatakan sebagai pandemi.
Sebagai virus jenis baru, pengetahuan mengenai virus ini sendiri dan cara penanganannya terus berkembang setiap hari, sehingga otoritas kesehatan global dan lokal merekomendasikan masyarakat untuk selalu waspada dengan menjaga kebersihan dan meningkatkan perilaku pencegahan untuk mengurangi risiko penularan.
Baca: PB IDI Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan PSBB untuk Sektor Terkecualikan
Hal ini penting agar beban tenaga kesehatan Indonesia di berbagai level fasilitas kesehatan dalam merawat pasien Covid-19 dapat tetap imbang. Hingga 16 Juli 2020, Indonesia memiliki 81.668 kasus positif COVID-19 dengan 40.345 pasien sembuh, dan 3.873 pasien meninggal.
“Tenaga kesehatan dan setiap petugas yang bekerja di fasilitas kesehatan merupakan populasi yang terus-menerus harus berhadapan langsung dengan virus ini hari demi hari, sampai transmisi dapat dikendalikan. Untuk itu, penting bagi masing-masing individu ini untuk menjaga kesehatannya,” ungkap dr. Daeng M. Faqih, SH, MH.
PB IDI mengimbau agar tenaga kesehatan dan tenaga penunjangnya senantiasa memperhatikan pola istirahat dan asupan makanan untuk menjaga kesehatan diri pribadi dalam bekerja menangani pasien Covid- 19.