Dinas Kebudayaan DIY - PANDI Kawal Pelestarian Aksara Jawa di Dunia Maya
Kehadiran aksara Jawa di dunia maya diyakini akan memudahkan proses pembinaan dan pengembangan aksara tersebut.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyataan komitmennya berperan aktif dalam pelestarian, pembinaan, dan pengembangan aksara Jawa khususnya di dunia maya.
Kehadiran aksara Jawa di dunia maya diyakini akan memudahkan proses pembinaan dan pengembangan aksara tersebut.
Sumadi, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Yogyakarta, menjelaskan pesatnya perkembangan teknologi berperan penting bagi pelestarian aksara Jawa saat ini. Perkembangan ini bisa dikelola dan dikembangkan lebih baik lagi.
“Isu digitalisasi aksara Jawa merupakan sesuatu yang menjadi perhatian khusus. Berapa banyak masyarakat Jawa sekarang mengetahui bahwa aksaranya terdaftar dan memiliki slot Unicode A980 – A9DF," ujarnya, Rabu (21/10/2020).
Karena itu, Dinas Kebudayaan DIY berkomitmen ikut mengawal perkembangan isu digitalisasi aksara Jawa melalui gelaran Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta.
Baca juga: Setelah Daftarkan Domain Aksara Jawa, PANDI Siap Daftarkan Aksara Lainnya ke ICANN
Sumadi menjelaskan, Dinas Kebudayaan DIY juga bekerja sama dengan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI).
Disbud DIY mendukung penuh PANDI dalam pengajuan enkripsi aksara Jawa di internet menjadi sebuah domain, agar bisa diakses di ranah digital.
Baca juga: PANDI Kantongi Lampu Hijau Pemerintah, Lanjutkan Pendaftaran Domain Aksara Jawa Ke ICANN
Gunawan Tyas Jatmiko, Deputi Marketing, Kerjasama dan Pengembangan Usaha PANDI merespons dukungan dari Disbud DIY.
“Saya sangat mengapresiasi dukungan dari Disbud DIY, selain kami juga berterima kasih kepada para komunitas pegiat aksara Jawa yang sama-sama mengawal proses pengajuan aksara Jawa ke ICANN agar bisa terenkripsi dan digunakan di dunia digital,” kata Gunawan.
Gunawan berharap dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan, isu–isu terkait dengan aksara Jawa bisa dikenal lebih luas, dan pemakaianya di ranah dunia digital semakin masif.
Pihaknya mengambil peranan strategis dengan menggelar Kongres Aksara Jawa I dengan mengangkat isu digitalisasi aksara Jawa dan unicodisasi aksara Jawa.
Ketua Tim Kongres Aksara Jawa I Yogyakarta Setya Amrih Prasaja mengungkapkan, isu-isu di gelaran Kongres Aksara Jawa I adalah globalisasi dan digitalisasi aksara Jawa.
“Respons dari para pengguna dunia digital atau native digital sangat tinggi, begitu juga dari kalangan urban digital, juga sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Apalagi kegiatan ini merupakan kongres I di era kemerdekaan yang fokus membahas isu–isu keberaksaraan," kata Setya.
Rully Andriadi, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY mengatakan, Disbud DIY akan menggelar selebrasi enskripsi aksara Jawa, yang mana selebrasi tersebut merupakan puncak acara dari hasil pengajuan enkripsi yang diupayakan PANDI.
“Selebrasi akan dilaksanakan pada awal Desember tahun ini dan dihadiri langsung oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X disertai persembahan tari yang khusus dipersiapkan untuk momen selebrasi tersebut,” ujarnya.