Lompatan Teknologi 4G ke 5G Lebih Terlihat Seperti Revolusi Ketimbang Evolusi
Regenerasi jaringan 1G hingga 4G ini memiliki tujuan evolusi yang berbeda dengan kehadiran teknologi 5G.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi telelkomunikasi 5G akan segera menggantikan teknologi 4G yang saat ini digunakan di banyak negara.
Sala satu raksasa telekomunikasi asal China, Huawei. kini tengah mengembangkan jaringan 5G ini.
Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail mengatakan teknologi 5G merupakan evolusi dari teknologi mobile broadband setelah kemunculan teknologi 1G, 2G, 3G dan teknologi 4G saat ini.
"Artinya seluler yang berevolusi, layanan seluler yang sejak pertama diterbitkan itu first generation (1G), kemudian second generation (2G), fourth generation atau 4G dan sekarang dalam waktu dekat ini masuk ke era 5G atau generasi ke-5," ujar Ismail pada diskusi virtual dengan media di Jakarta, Selasa (24/11/2020).
Ismail menjelaskan, regenerasi jaringan 1G hingga 4G ini memiliki tujuan evolusi yang berbeda dengan kehadiran teknologi 5G.
"Ini memang ada bedanya ketika terjadi perubahan-perubahan dari 2G ke 3G, 3G ke 4G dan 4G ke 5G. Ini ada bedanya dari (tujuan) yang evolusi itu," jelas Ismail.
Dulu, isunya hanya berfokus pada percepatan speed data internet, sehingga ini ditekankan pada pengalaman pengguna (user experience).
"Kalau dulu evolusinya itu tujuan fokusnya hanya satu isu saja yaitu mempercepat speed data internet atau istilahnya digunakan sebagai user experience. Sekarang, experience pelanggan itu berubah karena terjadi sebuah percepatan baru ketika kita berkomunikasi, transfer informasi menggunakan 2G ke 3G dan 4G," kata Ismail.
Baca juga: Produsen Chip Qualcomm Dapat Lampu Hijau Pasok Produk 4G ke Huawei, Bukan 5G
Karena tidak hanya fokus pada isu pecepatan speed data internet yang kian kuat, teknologi 5G juga menangani jutaan device dalam waktu yang sama.
"Teknologi 4G ke 5G ini ada tambahannya, selain memang kecepatannya akan jauh lebih cepat, juga ada dua isu lagi yang diangkut di dalam 5G itu yaitu kemampuannya untuk melakukan penekanan terhadap delay, delaynya sangat kecil, kemudian dia mampu menghandle link jutaan device secara bersamaan," tegas Ismail.
Baca juga: China Bangun Lebih Banyak Stasiun 5G, Dua Kali Lipat dari Total Jumlah di Seluruh Dunia
Dia menilai regenerasi dari 4G ke 5G lebih terlihat seperti 'revolusi' teknologi mobile broadband, bukan sekadar evolusi semata karena adanya perubahan yang sangat drastis ada isu yang dibawa generasi terbaru ini.
"Jadi ada perbedaan antara (4G dan 5G) itu, dan ini agak lebih tepat kalau kita bilang seperti revolusi dibanding evolusi, karena perubahannya agak drastis," kata Ismail.