Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Riset GoPay: Donasi Digital Naik 72 Persen Selama Pandemi

GoPay menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan untuk berdonasi dengan hasil survei 68 persen

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Riset GoPay: Donasi Digital Naik 72 Persen Selama Pandemi
IST
Jumpa pers GoPay Digital Donation Outlook (DDO) 2020, Senin (7/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - GoPay mengumumkan riset Digital Donation Outlook (DDO) 2020 yang dilakukan bersama Kopernik, organisasi peneliti dan pengembangan masyarakat.

Melalui riset ini, GoPay mengungkap secara detail ekosistem donasi digital di Indonesia, mulai dari tren kebiasaan masyarakat berdonasi, tantangan utama yang dihadapi ekosistem filantropi dan rekomendasi untuk bersama mengembangkan filantropi di Indonesia.

Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata mengatakan, riset ini mendalami berbagai aspek dalam donasi digital dan memuat sudut pandang semua pemangku kepentingan, mulai dari donatur, Kementerian Sosial, hingga influencer media sosial.

"Kami berharap riset ini dapat menjadi acuan berbagai pihak agar terus mempermudah masyarakat Indonesia membantu sesama," tutur Budi saat jumpa pers virtual, Senin (7/12/2020).

Baca juga: Cara Mudah Mengubah Pulsa Operator Jadi GoPay, OVO hingga DANA di Ponsel Android

Riset dilakukan pada Agustus - Oktober 2020, menggunakan metode survei kuantitatif melalui survei mandiri yang disebarkan secara digital dan wawancara kualitatif dengan informan kunci.

Baca juga: Melonjak Tajam, Nilai Total Transaksi GoPay Lewati Nilai Total Sebelum Pandemi

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang melibatkan 1.319 responden yang tersebar di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara.

Berita Rekomendasi

Sementara, wawancara kualitatif dilakukan dengan 15 pemangku kepentingan, mulai dari Kementerian Sosial, perusahaan swasta, hingga lembaga atau organisasi nonprofit. 

Riset menyebutkan, pemberian donasi digital baik secara frekuensi maupun nominal meningkat di seluruh jenjang usia.

Peningkatan frekuensi paling tinggi tercatat pada generasi milenial. Gen X berdonasi dengan nominal paling tinggi dibanding generasi lainnya.

Rata-rata nilai per donasi digital melonjak menjadi 72 persen selama pandemi.

Temuan ini sejalan dengan data internal GoPay yang mencatat kenaikan transaksi donasi digital sebanyak dua kali lipat selama pandemi.

Teknologi juga memungkinkan donatur untuk berdonasi digital, dari mendapatkan informasi lewat media sosial, berdonasi di aplikasi dan situs daring, hingga pembayaran digital.

Sebanyak 48 persen responden mengaku mendapatkan informasi mengenai donasi digital melalui media sosial.

Informasi yang jelas meningkatkan transparansi proses donasi dan kredibilitas organisasi yang dituju sehingga donatur makin terdorong untuk berdonasi.

Manfaat teknologi diakui oleh berbagai organisasi non-profit yang menjadi responden riset.

Lembaga Amil Zakat mengungkapkan bahwa Zakat, Infaq dan Sadaqah (ZIS) melalui kanal digital bertumbuh signifikan hingga 2x per tahun.

Kemudian, aplikasi dan platform donasi online menjadi medium yang paling banyak dipilih masyarakat berdasarkan dua alasan utama, yaitu kredibilitas platform dan kemudahan pembayaran.

Riset DDO menemukan, Gojek menjadi aplikasi digital yang paling sering digunakan oleh masyarakat, dengan hasil riset 52,5 persen.

Sementara itu, 71 persen memilih Kitabisa sebagai platform galang dana yang paling sering digunakan.

Dalam empat tahun terakhir, jumlah inisiatif penggalangan dana oleh organisasi nonprofit meningkat secara kumulatif sebesar 13 kali lipat.

Pertumbuhan ekosistem donasi digital tidak terlepas dari perkembangan pesat metode pembayaran nontunai di Indonesia.

Sebanyak 47 persen responden memilih berdonasi platform yang menerima transaksi digital.

GoPay menjadi uang elektronik yang paling banyak digunakan untuk berdonasi dengan hasil survei 68 persen, karena dinilai paling aman, diterima secara luas di banyak organisasi dan yayasan, serta GoPay dipandang sebagai pionir dalam donasi digital

Co-Founder dan CEO Kopernik, Toshi Nakamura mengungkapkan bahwa riset ini mengungkapkan peluang yang lebih besar lagi ke depannya, terutama dengan semakin banyak masyarakat yang mau mencoba berdonasi digital.

"Dengan keunggulan dalam transparansi proses donasi dan informasi kredibilitas organisasi yang dituju, kami percaya bahwa kedepannya kita akan bersama-sama melihat pertumbuhan donasi digital yang lebih positif lagi," terang Toshi.

GoPay mencatat transaksi donasi digital naik 2 kali selama pandemi, dengan total nilai donasi dari Maret - Oktober 2020 mencapai  Rp 102 miliar.

Kasubdit Direktorat Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia, Ganjar Basuki Santoso menyampaikan bahwa saat pandemi, donasi digital membuat masyarakat bisa tetap membantu sesama secara cepat, aman dan tanpa kontak.

"Kementerian Sosial sangat mengapresiasi dukungan berbagai pihak dalam mengembangkan ekosistem donasi digital, termasuk salah satunya melalui riset ini. Temuan yang dijabarkan dalam riset ini memperlihatkan kepada kita semua dampak positif donasi digital terhadap ekosistem donasi secara keseluruhan, serta potensi besarnya yang menunggu untuk dioptimalkan," ucap Ganjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas