Perusahaan Fintech Indonesia Ekspansi ke Filipina
Hadirnya fintech di Filipina ini diharapkan mampu mendorong peningkatan transaksi digital bisnis di Filipina lewat pembangunan infrastruktur digital.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Xendit, perusahaan financial technology (fintech) yang menyediakan infrastruktur pembayaran asal Indonesia masuk ke Filipina.
Hadirnya fintech asal Indonesia di Filipina ini diharapkan mampu mendorong peningkatan transaksi digital bisnis di Filipina lewat pembangunan infrastruktur digital.
Peluncuran Xendit Filipina telah dilakukan 4 Desember 2020 silam dihadiri antara lain Moses Lo selaku Co-Founder & CEO Xendit; Yang Yang selaku Managing Director Xendit Filipina; Jonathan Bates selaku Head of Grabpay Filipina; Carlo Almendral selaku CEO of TARA! dan Macy Castillo selaku Regional Director of Oriente.
Baca juga: Status Terdaftar Bakal Dihapus, OJK Minta Fintech Yang Masih Terdaftar Untuk Ajukan Perizinan,
“Meskipun kami melihat peningkatan permintaan untuk transaksi digital, kami memahami bahwa banyak bisnis di Filipina yang belum sepenuhnya tersentuh digitalisasi.
Baca juga: Asosiasi Fintech Pendanaan Fokus ke Penguatan Ekosistem Keuangan Digital
Xendit unik karena dibangun secara mendalam setiap pasar dan budaya lokal, memungkinkan kami untuk bekerja sama dengan bisnis tradisional dan startup untuk berinovasi bersama sepanjang perjalanan transformasi digital mereka," kata Yang Yang Zhang, Managing Director, Xendit Philippines dalam siaran pers Xendit, Selasa (8/12/2020).
Fitur utama lain dari rangkaian produk Xe
Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Fintech Dikembangkan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
ndit yang disukai penggunanya di Filipina adalah struktur keamanannya yang kuat, didukung oleh sistem internal yang menilai transaksi kartu kredit untuk risiko penipuan.
Dibangun dengan analitik data canggih dan dioptimalkan dengan pembelajaran mesin, sistem deteksi penipuan ini secara pre-emptive memblokir pembayaran yang dianggap berisiko tinggi.
“Rangkaian layanan Xendit dirancang untuk membuat pembayaran menjadi sederhana, aman, dan mudah bagi pelanggan sekaligus memungkinkan bisnis tumbuh secara eksponensial.
Sebagai platform yang berakar kuat di Asia Tenggara, kami terus mendengarkan untuk lebih mengenali kebutuhan dan keinginan spesifik dari setiap bisnis di pasar, ”jelas Moses Lo, CEO & Founder Xendit Group.
Beroperasi di Indonesia sejak tahun 2015, Xendit menyediakan sistem pembayaran yang aman dan mudah diintegrasikan, didukung oleh dukungan pelanggan 24/7.
Dengan beragam produk, sistem Xendit dapat menerima pembayaran dari rekening bank, kartu kredit dan debit, e-wallet, gerai ritel, dan cicilan online, Xendit Filipina akan menumbuhkan digitalisasi bisnis dan membantu para startup maupun pebisnis kecil hingga besar di Filipina.
Dikatakan, Xendit berupaya agar pembayaran di Filipina lebih terjangkau dan dapat diakses, bahkan bagi mereka yang tidak memiliki akses tetap ke internet.
Dengan beroperasi dalam skala besar, seperti yang telah dilakukan dengan sangat baik di Indonesia dan pasar Asia Tenggara lainnya, Xendit mampu memberikan harga paling kompetitif dan solusi inovatif untuk basis pelanggannya.
Berusia 5 tahun sejak beroperasi di Jakarta, Xendit telah diakui sebagai nama terdepan untuk pembayaran digital di seluruh bisnis dan pelanggan di Indonesia.
Xendit tidak hanya melayani usaha kecil dan menengah (UKM) lokal, tetapi juga beberapa perusahaan rintisan teknologi terbesar di Indonesia dan bisnis terbesar di dunia.
Jonathan Bates, Kepala GrabPay Filipina menyebut, dompet GrabPay menggunakan Direct Debit Xendit, di mana pelanggan dapat menautkan rekening bank mereka hanya sekali untuk mengisi saldo GrabPay mereka dengan lancar.
Menurutnya, portofolio produk Xendit memungkinkan bisnis dengan cepat menerima metode pembayaran utama dengan waktu aktivasi yang cepat.
“Ada tren yang berkembang menuju pembayaran digital dan mereka yang telah menerimanya mengatakan bahwa mereka menikmati kenyamanan, waktu transaksi yang cepat, dan biaya pemrosesan yang rendah," katanya.
Carlo Almendral, CEO TARA!, aplikasi pelacakan kontak yang baru diluncurkan yang memanfaatkan Xenpayments untuk mengaktifkan akreditasi Departemen Pariwisata (DoT) pedagang menerima pembayaran tanpa kontak melalui debit langsung, kartu kredit, dompet elektronik, dan gerai ritel.
“Masa-masa yang tidak pasti ini telah mendorong bisnis di semua sektor untuk mempertimbangkan adopsi solusi pembayaran digital seperti transaksi nirsentuh.
Banyak yang menyadari bahwa pembayaran tanpa uang tunai tidak hanya lebih aman dari segi kesehatan, tetapi lebih nyaman bagi pemilik bisnis dan pelanggan, terutama mereka yang tidak memiliki rekening bank," katanya.