Survei: 88 Persen Trader Mengakses Platform Lewat Mobile Website dan App
Teknologi digital kini semakin mencengkeram kuat sektor financial market di Indonesia.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi digital kini semakin mencengkeram kuat sektor financial market di Indonesia.
Paling sederhana, di masa lalu orang memanfaatkan peranti telepon untuk mengecek update market di bursa efek, kini sudah beralih menggunakan smartphone.
Tren serupa juga terjadi di aktivitas trading. Kini trader bisa bertransaksi secara online melalui gadget saja.
Sebuah survei online yang dilakukan Tokocrypto kepada kurang lebih 5000 responden dari berbagai komunitas trading dengan rentang usia 18 - 35 tahun beberapa waktu lalu membuktikan fenomena tersebut.
Yakni, sebanyak 88 persen trader mengakses platform mobile website dan mobile app untuk bertransaksi. Sebanyak 41 persen responden tidak akan memilih platform pertukaran aset kripto jika platform tersebut tidak mempunyai mobile app
Baca juga: Token Lending Kava Resmi Diperdagangkan di TokoCrypto Digital Exchange
Pang Xue Kai, CEO dan Co-Founder Tokocrypto, Rabu (16/12/2020) mengatakan, November 2020 lalu pihaknya telah meluncurkan aplikasi berbasis Android, dan kini dikembangkan pula ke perangkat ios.
"Aplikasi Tokocrypto ini memungkinkan para nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto, menyimpan dan mengirim aset kripto melalui smartphone kapan dan di mana saja,” ujarnya.
Baca juga: Symblox, Konsep Baru Trading Aset Kripto Tanpa Perantara, Seperti Apa Mekanismenya?
Dijelaskan, dari segi keamanan, aplikasi Tokocrypto didukung oleh teknologi Know-Your-Customer (KYC) dan 2FA dan telah mengadopsi teknologi keamanan terkini milik Binance, pedagang aset kripto terbesar di dunia.
Pihaknya juga bekerjasama dengan beberapa institusi demi memastikan keamanan dan kepatuhan.
Antara lain, dengan ASLI RI untuk verifikasi data nasabah serta Merkle Science dan Coinfirm untuk analisa transaksi.
Aplikasi ini menyediakan beragam aset kripto seperti BTC, ETH, BNB, USDT, BUSD, XRP dan lain-lain.
Transaksi jual beli bisa dilakukan di halaman depan aplikasi setelah login dengan biaya trading paling kompetitif, yaitu 0.1 persen dan biaya tarikan dana tidak lebih dari 5.500 rupiah dengan lebih dari 25 token baru yang akan terus bertambah.
Pihaknya minimal akan menambahkan 1 koin baru setiap bulan.
Untuk melakukan trading di aplikasi Tokocrypto, lanjut Pang, bisa dimulai dengan mengunduh aplikasi di Play Store atau Apps Store.
Kemudian vmendaftar dan menyelesaikan KYC. Setelah pendaftaran selesai, tinggal menyetorkan uang minimal Rp 50.000 ke Tokocrypto VA.
Setelah dana yang dikirim masuk dalam bentuk BIDR (stable coin berbasis Rupiah dengan nilai 1 BIDR = Rp1), kini kalian mulai dapat membeli aset kripto pertama kalian, seperti Bitcoin (BTC).
Masih mengacu pada data hasil survei yang dilakukan, USDT menjadi cryptocurrency yang menjadi favorit ketika melakukan trading (53% responden), diikuti oleh IDR, BTC dan ETH.
Secara garis besar ada beberapa faktor penting bagi para trader, antara lain; lebih banyak lagi aset yang compatible dengan rupiah, biaya trading rendah, kecepatan withdrawal, mudah melakukan pertukaran, lebih banyak metode setoran dan penarikan Rupiah, serta berbagai varian promo.
Setidaknya 30 koin yang dapat dipilih dengan lebih dari 100 pairing untuk ditransaksikan.