Millealab-Lentera Edu Kenalkan VR Ambassador Indonesia, Program Pendidikan Berbasis Virtual Reality
Salah satu solusi bagi tenaga pendidik dan peserta didik adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Reality sebagai media pembelajaran.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun 2020 sektor pendidikan mengalami guncangan dalam metode pembelajaran. Siswa dan guru dipaksa harus menjalani kegiatan belajar-mengajar secara virtual dan melalui media online karena pandemi Covid-19.
Hal itu membuat banyak ketidaksiapan pada banyak sekolah dan juga siswa serta guru pengajar. Ini karena para pendidik harus menyesuaikan diri dengan teknologi yang tersedia dan ini sangat menguras banyak energi mereka.
Peserta didik juga mengalami kebosanan karena metode pembelajaran daring yang kurang efektif dan memakan banyak kuota internet.
Mereka menginginkan metode baru yang dapat memberikan kesenangan belajar dan dapat dibalut dengan teknologi. Salah satu solusi bagi tenaga pendidik dan peserta didik adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Reality sebagai media pembelajaran.
Kebutuhan sektor pendidikan pada teknologi Virtual Reality ini juga sejalan dengan laporan World Economic Forum yang diterbitkan bulan Oktober 2020.
Baca juga: Wisuda XIX UMN: Perdana Luluskan Magister dengan Teknologi Augmented Reality
Laporan ini menyebutkan penyerapan teknologi Virtual Reality dalam dunia pendidikan mencapai 70% hingga tahun 2025.
Kebutuhan yang tinggi ini tentunya bukan tanpa dasar, Virtual Reality terbukti mampu meningkatkan pencapaian siswa dalam hal pemahaman materi, peningkatan emosi positif, hingga kemampuan berfikir kritis.
Baca juga: Infina Virtual Reality Festival 2020, Festival Virtual Reality Pertama di Indonesia
Pembuktian ini telah dilakukan di banyak negara dalam bentuk penelitian ilmiah universitas maupun penelitian independen.
LenteraEdu dan Millealab
LenteraEdu, salah satu platform pendidikan yang diinisiasi Putera Sampoerna Foundation meyakini teknologi Virtual Reality dapat menjadi solusi bagi penyesuaian kegiatan belajar mengajar di era pandemi sekaligus sebagai gerbang untuk menyatukan teknologi yang bersahabat bagi tenaga dan peserta didik secara bersamaan.
Tahun ini, LenteraEdu menginisiasi program VR Ambassador untuk mencetak tenaga pendidik yang dapat menjadi pionir-pionir teknologi imersif dalam dunia pendidikan Indonesia.
Di program ini LenteraEdu menggandeng Millealab yang merupakan satu-satunya produk Virtual Reality berbasis all-in-one platform cloud karya anak bangsa.
Millealab sejak 2019 telah memberikan warna tersendiri dengan memberikan program pelatihan pembuatan Virtual Reality dan program kompetisi 1000 guru pionir VR serta 100 sekolah pionir VR di 34 provinsi yang didukung Ikatan Guru Indonesia DKI Jakarta, SEAMOLEC, dan Pusat Data Informasi (Pusdatin) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Managing Director Millealab, Andes Rizky, Jumat (29/1/2021) menjelaskan, Millealab telah melakukan ujicoba di 10 provinsi dengan bekerja sama dengan sekolah-sekolah yang direkomendasikan jaringan Ikatan Guru Indonesia.
Ujicoba yang melibatkan 1800 peserta didik dari jenjang dasar dan menengah ini memberikan hasil yang sangat positif.
"Dari data ujicoba yang dilakukan, penggunaan VR dapat meningkatkan emosi positif siswa hingga 90 %, meningkatkan daya ingat dan pemahaman siswa pada konteks pembelajaran hingga 80%, dan juga mampu meningkatkan nilai rata-rata kelas hingga 53 persen,” ujar Andes Rizky.
Kombinasi antara pengalaman pendidik dan fasilitator dari LenteraEdu dengan teknologi bersahabat dari Millealab tentunya akan saling melengkapi sebagai satu kekuatan yang dapat membuka gerbang pendidikan Indonesia ke langkah yang lebih hebat lagi.
Hal ini dibuktikan dengan banyak dan meriahnya antusiasme yang didapatkan dari proses pendaftaran VR Ambassador.
Hingga hari terakhir, jumlah data yang masuk sebagai pendaftar adalah 3 kali lipat dari target peserta. Dari jumlah ini, LenteraEdu dan Millealab melakukan seleksi hingga mendapatkan 100 calon ambassador terbaik.
Program VR Ambassador
Program VR Ambassador ini akan dilaksanakan sepanjang enam bulan. Program awalnya akan menargetkan untuk mencetak 100 VR ambassador yang dapat menciptakan pembelajaran inovatif dengan menggunakan teknologi VR dan melakukan ujicoba kepada peserta didik.
Kemudian, para VR Ambassador ini wajib melakukan diseminasi kepada 50 tenaga pendidik di tempat mereka berada. Sehingga memperluas praktik baik dan dampak positif yang diberikan.
Head of Program Putera Sampoerna Foundation Juliana menjelaskan, guru dan teknologi adalah katalisator yang dapat mempercepat upaya perubahan.
"Peran guru sebagai penggerak transformasi untuk menciptakan inovasi pembelajaran melalui pengembangan media belajar berbasis VR. Kolaborasi dengan Milealab merupakan upaya kerja bersama untuk mempercepat laju perubahan tersebut,” ujar Juliana.
Di program VR Ambassador ini terdapat guru-guru SMK yang juga terdaftar sebagai calon VR Ambassador.
Dengan bergabungnya guru-guru tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan dibidang vokasi yang akan berdampak pada meningkatnya jumlah pelaku pelaku usaha kecil menengah yang lebih kompeten.
Program ini mendapat dukungan dari Kementerian Perindustrian RI.
Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih memberikan dukungan kepada LenteraEdu dan Millealab untuk menjalankan program ini sebaik-baiknya.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi Milealab bersama dengan Lentera Edu yang diinisiasi oleh Putera Sampoerna Foundation. Mudah-mudahan program ini bisa menjadi katalisator dalam Pendidikan di era 4.0 yang akan melahirkan generasi-generasi emas,” ujar Gati.
Dukungan juga diberikan Kementerian Riset dan Teknologi.
Danang R. Ginanjar, Staf Khusus Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN pada saat peluncuran program VR Ambassador mengaku sangat mengapresiaasi program Virtual Reality.
"Ini yang merupakan bentuk dari sebuah inovasi pendidikan yang diharapkan dapat membawa efek ganda,” ujarnya.
LenteraEdu dan Millealab juga turut mengajak pihak atau instansi lain yang ingin bekerjasama dalam program VR Ambassador ini dalam bentuk sponsorship atau dukungan lainnya di program ini.