11.599 Peserta Ikuti Kompetisi Data Science 'BRI Data Hackathon 2021'
dari karyawan swasta, PNS, wiraswasta, sampai mahasiswa bersaing membangun solusi terbaik di kategori People Analytics, dan Cash Ratio Optimization
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompetisi Data Science 'BRI Data Hackathon 2021' pada 8 Desember 2020-17 Maret 2021 menjaring 11.599 peserta terdaftar dari berbagai daerah dan elemen masyarakat Indonesia.
Kegiatan ini juga berhasil membangun awareness akan pentingnya literasi data ke lebih dari 4 juta orang melalui kegiatan sosialisasi dan promosi yang dilakukan secara daring.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengatakan tiga bulan lamanya kompetisi ini diikuti oleh para peserta.
Baca juga: Gawe.id, Aplikasi untuk Para Jobseeker Agar Cepat Dapat Kerja
Perjalanan panjang tersebut dilakukan untuk mendukung pembangunan bangsa melalui literasi data.
“Animo pemuda terlihat dari besarnya jumlah peserta. Tidak hanya karena hadiah yang diperebutkan, namun juga karena motivasi peserta dalam mengasah ilmu dengan mengolah data," ujar Indra, dalam keterangannya, Selasa (23/3/2021).
Indra mengungkap mulai dari karyawan swasta, PNS, wiraswasta, sampai mahasiswa bersaing untuk membangun solusi terbaik dalam kategori People Analytics, dan Cash Ratio Optimization.
Baca juga: Digitalisasi di RS, Tak Ada Kertas hingga Dokter Gunakan Ponsel, Tablet dan Aplikasi
Terdapat 10 tim dengan inovasi machine learning paling unggul berkesempatan untuk mengikuti babak final, dan selangkah lebih dekat untuk memenangkan hadiah utama.
Berbagai hadiah diperoleh pemenang kompetisi, mulai dari uang tunai, saldo BRIZZI, sampai beasiswa untuk mengikuti kelas di Algoritma Data Science School dengan total hadiah hingga Rp450 juta.
Indra menegaskan, BRI telah melakukan transformasi digital secara luas, dan memanfaatkan data sebagai dasar pengambilan keputusan yang diambil oleh perusahaan. Kesadaran yang tinggi akan pentingnya data-driven decision, dipadukan dengan semangat untuk terus berinovasi, dan ketulusan untuk mendukung pembangunan bangsa melalui literasi data.
Baca juga: Gandeng Microsoft, BRI Maksimalkan AI dan Cloud untuk Transformasi ke Layanan Digital
“Kami berharap minat masyarakat terhadap ilmu data terus meningkat dan inovasi-inovasi baru dalam pemodelan machine learning akan tercipta,” tegas Indra.
Saat ini, kata dia, data telah menjadi sumber kekayaan baru yang berharga bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan memanfaatkan data yang akurat, perusahaan dapat melakukan efisiensi anggaran dan mengambil kebijakan yang menguntungkan masyarakat luas.
Selain itu, dengan memanfaatkan teknik analisis yang tepat, Indra menegaskan organisasi bisnis dapat meningkatkan profit, dan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi konsumen.