Terbatasnya Kapasitas BTS 2,3 GHz Jadi Alasan Telkomsel Kembangkan Jaringan 5G Secara Bertahap
Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia yang menggelar jaringan 5G di Indonesia, Kamis (27/7/2021).
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Telkomsel menjadi operator pertama di Indonesia yang menggelar jaringan 5G di Indonesia, Kamis (27/7/2021).
Meski belum diberlakukan secara menyeluruh, Telkomsel sudah membuktikan bahwa jaringan generasi kelima itu bisa hadir di Indonesia di tengah keterbatasan infrastruktur di Indonesia. Sebagai tahap awal, Telkomsel mengimplementasikan jaringan tersebut di enam wilayah residensial.
Lokasi itu mencakup kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Pantai Indah Kapuk, (PIK), Jakarta Utara, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Pondok Indah, Jakarta Selatan, dan Kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Direktur Network Telkomsel, Nugroho mengungkapkan alasan Telkomsel menggelar jaringan 5G di lokasi tersebut. Kawasan-kawasan itu dinili memiliki tingkat kebutuhan yang potensial untuk 5G.
"Menurut kami, wilayah-wilayah ini adalah kawasan potensial yang membutuhkan layanan 5G (lebih dulu). Di samping itubkita akan kembangkan ke kawasan lain secara bertahap sambil kita siapkan infrastrukturnya terlebih dahulu," jelas Nugroho saat peluncuran Telkomsel 5G "Unlock the Future" yang digelar di Telkom Hub, Jakarta.
Baca juga: Telkomsel Hadirkan 5G, Ini Harga Paketnya
Alasan lain masih terbatasnya kawasan yang menjadi jangkauan 5G oleh Telkomsel adalah saat ini BTS yang ada masih terbatas. Penyebab selanjutnya adalah masalah ekosistem perangkat yang mendukung 5G di pita 2,3 GHz masih terbatas.
Baca juga: Wilayah yang Bisa Menikmati Layanan 5G Telkomsel, Berikut Daftar Ponsel yang Mendukung 5G
Perangkat BTS yang mendukung 5G di 2,3 GHz rata-rata adalah perangkat kelas menengah atas.
“Kenapa kita baru mengimplementasikan 5G non-standalone, karena kita ingin menghadirkan 5G dengan cepat. Nantinya kita akan terus berevolusi menuju jaringan yang standalone sehingga mimpi-mimpi yang diharapkan dari 5G bisa terwujud,” terang Nugroho.
Sebagai uji coba, jaringan 5G Telkomsel juga bisa diakses di Institut Teknologi Bandung, Telkom University, Jawa Barat, dan Telkomsel Smart Office, Jakarta.
Bagi pelanggan yang areanya sudah menjangkau sinyal 5G Telkomsel bisa langsung mengakses jaringan tersebut tanpa perlu mengganti kartu SIM. Namun, ponsel yang digunakan harus mendukung konektivitas 5G dan memakai tipe USIM.
Melalui jaringan ini, Telkomsel menjanjikan kecepatan akses hingga 750 Mbps. Jika perangkat yang digunakan sudah mendukung, maka indikator sinyal 5G akan langsung ditampilkan di layar.
Sementara pemakaian kuota internet di jaringan 5G akan mengurangi kuota dari paket internet yang sudah dibeli sebelumnya (existing).
Tak semua ponsel 5G yang beredar di Indonesia bisa tersambung ke jaringan 5G Telkomsel. Syarat utamanya adalah mendukung penggunaan pita frekuensi 2.300 MHz (band n40). Daftar perangkat yang kompatibel bisa dilihat di laman tanya jawab 5G Telkomsel di laman https://www.telkomsel.com/5G#faq.
ReplyReply allForward