Legenda Game Sepakbola Konami Pamit, Winning Eleven Berevolusi Jadi PES Hingga eFootball
Perusahaan game asal Jepang, Konami, mengumumkan game sepakbola legendaris Pro Evolution Soccer pamit setelah 26 tahun, Rabu (21/7/2021).
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan game asal Jepang, Konami, mengumumkan game sepakbola legendaris Pro Evolution Soccer pamit setelah 26 tahun, Rabu (21/7/2021).
Permainan yang digandrungi sejak tahun 1995 dengan nama awal Winning Eleven (WE) itu, cukup populer di Indonesia pada masanya. Mulai dari anak-anak yang hobi bermain di rental PS hingga di rumah, banyak alumni WE yang hingga kini betah bermain PES untuk game sepakbola.
Baca juga: Umumkan Perpisahan PES, Konami Kenalkan Game Lintas Platform Bernama eFootball
Game yang banyak melahirkan figur pesepakbola terkenal seperti Batistuta, Shevchenko, Roberto Carlos, David Beckham, dan masih banyak lagi, telah sangat lama menjadi favorit banyak gamer. Meski pada awalnya game ini berisikan suara komentator bahasa Jepang, tak mengurangi antusias gamer yang betah bertahan berjam-jam di depan televisi.
Hingga akhirnya Konami memutuskan mengganti namanya menjadi eFootball, transformasi PES yang membuat game ini diklaim semakin kekinian dan bersifat cross platform. eFootball juga menargetkan pengguna smartphone dari Android dan iOS, sebab game ini dihadirkan untuk menjangkau lebih banyak lagi pengguna di lintas platform.
Baca juga: Jangkau Lebih Banyak Pecinta Sepakbola, MediaDonuts Kerja Sama dengan OneFootball
Netizen pun seolah tak percaya bahwa PES sudah pamit, kebanyakan mereka mengkhawatirkan vibes atau aura khas dari game itu hilang di eFootball. PES sendiri keluar pertama kali pada tahun 2001 di saat Winning Eleven mencapai puncak kepopuleran, Konami mengambil langkah nekat menghadirkan dua game sepakbola di perusahaannya.
Meski pada akhirnya kepopuleran WE meredup saat PS2 hadir sekitar 2004 silam, PES menjadi favorit baru karena hadir kebih fresh dengan refreah rate tinggi, grafis yang ciamik dan pilihan tim liga serta stadion yang lebih banyak. Tak hanya itu, komentator berbahasa Inggris menjadi ciri khas PES salah satunya adalah Peter Drury.
Berakhirnya PES ditanggapi raut kesedihan netizen Indonesia. Bagaimana tidak, game yang banyak mengendorse pesepakbola terkenal seperti Ronaldo, Messi, Neymar, dan lain sebagainya, membuktikan PES adalah raja game sepakbola meski pesaing ketatnya FIFA menjanjikan hal yang sama.
Game sepakbola FIFA sendiri diproduksi Electronics Arts (EA) Sports asal Amerika Serikat. Meski bersaing ketat, Konami tak gentar mempertahankan nama besar PES sebagai barometer game sepakbola paling disukai di seluruh dunia.
Meski berganti menjadi eFootball, pecinta game menantikan seperti apa fitur menarik yang dijanjikan Konami di dalam game itu. Salah satunya pengguna hanyaa bisa memainkan 9 klub saat menjadi new player.
Sembilan klub itu adalah Barcelona,Bayern Munich,Juventus, Manchester United, dan Arsenal. Untuk mendapat jatah tim yang lebih banyak, Konami akan meluncurkan versi berbayar sehingga memberikan pemain kebebasan untuk membangun timnya sendiri dan mengikuti liga online.
eFootball bisa dimainkan di PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox Series X, Xbox Series S, Xbox One, Windows 10 (PC), Steam (PC), iOS, dan Android. Sementara untuk peluncurannya akan dilakukan pada akhir musim gugur antara bulan September dan Oktober mendatang.