49 Developer Game Lokal Indonesia Ikut dalam Ajang Gamescom dan Tokyo Game Show 2021
Kedua event ini seringkali dijadikan benchmark bagi penyelenggaraan event serupa di kawasan dunia lain, serta konten di dalamnya dan jadi barometer
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mengirim developer game lokal untuk mengikuti pameran game dunia, yakni Gamescom/Devcom 2021, Jerman, dan Tokyo Game Show 2021, masing-masing dari gelaran mengirimkan 30 dan 19 peserta.
Developer yang dikirim ke Gamescom 2021 diantaranya 4hapy Studio, Agate, Algorocks, Arsanesia, Ayoo Kreasi, Big Fire Studio, Engram Interactive, Extra Life Entertainment, Gambir Studio.
Sedangkan di ajang Tokyo Game Show 2021 yang dikirim di antaranya Lyto, PT Megaxus Infotech, PT Melon Indonesia, Rainman Studios, Satriver Studio, Seraph Games, Vertwo Wisageni Studio dan Xelo Games.
Gamescom adalah event pameran dagang serta eksibisi game terkemuka di dunia yang akan dilaksanakan pada tanggal 25-27 Agustus 2021, sementara Tokyo Game Show dikenal sebagai eksibisi video game terkemuka di kawasan Asia yang diselenggarakan pada tanggal 30 September – 3 Oktober 2021.
Kedua event ini seringkali dijadikan benchmark bagi penyelenggaraan event serupa di kawasan dunia lain, serta konten di dalamnya juga seringkali menjadi barometer perkembangan industri game global.
Pada penyelenggaraannya tahun ini, kedua event ini dilangsungkan secara hybrid (daring dan luring).
Baca juga: Kisah JEFF TV, Streamer Facebook Gaming Singapura yang Pernah Jadi Pegawai Kantoran
Indonesia sendiri akan berpartisipasi secara daring di dua event ini. Khusus di Gamescom, delegasi Indonesia akan berpartisipasi dalam sub-event bertajuk Devcom yang akan dilangsungkan pada 23-27 Agustus 2021.
Devcom adalah sebuah event Business to Business (B2B) dan Business Matching yang akan menghubungkan para partisipan yang terlibat dengan berbagai macam investor serta publisher game kelas dunia.
Pada partisipasinya tahun ini, Kemenparekraf serta AGI juga akan bekerja sama dengan Atase Perdagangan Berlin dan ITPC Hamburg.
Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasinya kepada Asosiasi Game Indonesia (AGI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Jerman serta Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg yang terlibat dalam kerjasama pendukungan delegasi Indonesia di gelaran event Gamescom Global tahun ini.
Ia juga menyapa para delegasi terpilih yang akan mewakili Indonesia dalam event Gamescom serta Tokyo Game Show (TGS) 2021, seraya menyampaikan harapannya kepada para delegasi.
“Kami berharap agar setiap delegasi partisipan dapat menunjukkan performa bisnis yang maksimal serta dapat membawa peluang usaha di industri game global ke tanah air.
Tentunya hal ini diharapkan dapat menjadikan industri game sebagai salah satu pilar kebangkitan ekonomi kita serta mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas," kata Sandiaga saat Konferensi Pers Gamescom 2021 dan Tokyo Game Show 2021 secara virtual, Senin (16/8/2021).
Menanggapi partisipasi delegasi Indonesia dalam event akbar Gamescom 2021, Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno, menyatakan bahwa gelaran Gamescom bisa digunakan sebagai sarana promosi industri game serta teknologi Indonesia di pentas dunia.
“Gamescom adalah salah satu pameran dagang internasional serta platform untuk meningkatkan profile dan bisnis industri game kita.”, sebutnya.
Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga secara khusus menyebutkan harapannya terkait industri game yang dapat menjadi kekuatan ekonomi digital Indonesia.
Baca juga: Sandiaga Dorong Game Lokal Promosikan Ikon Pariwisata Indonesia
“Indonesia, menurut laporan Bapak Presiden di tahun 2021 ini, memiliki nilai perdagangan digital sebesar Rp 330 triliun.
Angka ini memang adalah angka industri digital secara umum, tetapi semoga angka ini dapat memacu industri game lokal untuk dapat membuat angka tersebut lebih besar lagi di tahun-tahun berikutnya,” kata Jerry.
Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno menyampaikan apresiasi-nya terhadap komitmen pemerintah untuk terus mendukung industri game Indonesia, yang tidak hanya bersifat insidentil, namun juga secara kontinyu.
“Hal ini (dukungan pemerintah) tentunya harus dilakukan secara kontinyu, mengingat angka capaian bisnis game Indonesia di pasar internasional tidak dapat diraih hanya dengan kehadiran insidentil game Indonesia di event-event semacam ini. Namun diperlukan kontinuitas eksistensi industri game Indonesia secara terus-menerus," katanya.