Gawat, Anak-anak di China Masih Kecanduan Game, Upaya Pembatasan Tak Efektif
Sejumlah platform perdagangan online di China menawarkan bisnis penyewaan dan penjualan akun game.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Kebijakan Pemerintah China untuk membatasi waktu bermain game pada anak dianggap masih penuh celah. Media Pemerintah China mendesak semua celah segera ditutup agar upaya mencegah kecanduan game bisa berhasil.
Surat kabar milik Pemerintah China, People's Daily, pada Senin (11/10/2021) melaporkan, sejumlah platform perdagangan online menawarkan bisnis penyewaan dan penjualan akun game.
Melalui layanan tersebut, pengguna bisa melewati pengawasan dengan menyewa dan membeli akun serta bermain game online tanpa batasan.
"Dengan berbagai cara pengguna bisa melewati pengawasan dan bermain game online tanpa batasan. Artinya, masih ada celah bagi remaja untuk memasuki game online, ini patut mendapat perhatian," tulis People's Daily, seperti dikutip Reuters.
Tulisan surat kabar yang ada di bawah Partai Komunis China tersebut juga mengatakan, beberapa platform perdagangan game telah mengambil tindakan tegas dengan melarang anak di bawah umur untuk membeli, menjual, dan menyewa akun.
Perusahaan penyedia game dinilai harus lebih aktif memenuhi tanggungjawab sosial mereka dalam melindungi masa depan anak-anak yang akan menjadi generasi penerus negara.
Baca juga: Mainan Edukatif, Antisipasi Anak Kecanduan Gadget
"Perusahaan game harus secara aktif memenuhi tanggungjawab sosial, bertanggungjawab atas pertumbuhan generasi berikutnya yang sehat, dan mempromosikan perkembangan industri yang sehat," sebut People's Daily.
Baca juga: Seminggu Puasa Main Instagram, Ernest Prakasa Sadar Kalau Dirinya Kecanduan
Tidak hanya pemerintah dan perusahaan penyedia game, keluarga serta sekolah juga didesak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif agar langkah-langkah untuk mencegah kecanduan game bisa dilaksanakan dengan baik.
Baca juga: Begini Tips Agar Jadi Master Bermain Game di Platform MPL
People's Daily secara khusus menyoroti pentingnya pengawasan orangtua karena banyak ditemukan kasus anak di bawah umur menggunakan identitas mereka untuk mendaftar game.
Tiga Jam per Minggu
Selama bertahun-tahun Pemerintah China telah menaruh kekhawatiran tentang kecanduan game dan internet. Di saat yang bersamaan, China sukses melahirkan pasar video game terbesar di dunia.
Pihak berwenang bahkan telah mendirikan klinik yang menggabungkan terapi dan latihan militer bagi mereka yang mengalami kondisi yang disebut "gaming disorders."
Pada awal Agustus lalu Pemerintah China memperkenalkan aturan yang membatasi jumlah waktu bermain game bagi anak di bawah usia 18 tahun.
Peraturan itu menyebutkan, anak-anak di bawah usia 18 tahun akan dibatasi satu jam main game online dari pukul 20:00 hingga 21:00 pada Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.
Perusahaan game di China juga harus membatasi game online di luar jam tersebut. Dalam laporan Reuters, setiap perusahaan game di China juga harus menerapkan sistem verifikasi nama asli untuk memastikan aturan baru ditegakkan.
Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Pembatasan waktu main game anak di China belum efektif mengatasi kecanduan