Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Penjualan Ponsel 5G Melonjak Sejak Operator Seluler Implementasi Teknologi Generasi Kelima

Internet of Things (IoT) akan menjadi masa depan bagi perangkat 5G yang mengunggulkan latensi rendah

Penulis: Choirul Arifin
zoom-in Penjualan Ponsel 5G Melonjak Sejak Operator Seluler Implementasi Teknologi Generasi Kelima
dok.
Diskusi virtual Indonesia 5G Conference sesi I bertema ‘Eksplorasi Teknologi dan Kasus Penggunaan (use case) Layanan 5G di Berbagai Industri’, Selasa (26/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak operator seluler di Indonesia mulai mengadopsi teknologi 5G yang menawarkan akses data super cepat, saat itu pula produsen telepon seluler di Indonesia menikmati lonjakan permintaan smartphone 5G.

Hal itu antara lain dirasakan Oppo Indonesia. Aryo Meidianto. A, PR Manager Oppo Indonesia mengatakan, perusahaannya menikmati kenaikan penjualan ponsel 5G Oppo sejak pertengahan 2021 ini.

Dia menyebutkan, kenaikan penjualan perangkat Oppo 5G di 2021 terjadi pada periode Mei-Juli.

"Puncaknya terjadi di bulan Juli di mana di bulan ini banyak operator telekomunikasi di Indonesia yang meluncurkan jaringan 5G walau secara terbatas," ujar Aryo saat menjadi pembicara dalam gelaran Indonesia 5G Conference, sesi I bertema ‘Eksplorasi Teknologi dan Kasus Penggunaan (use case) Layanan 5G di Berbagai Industri’, Selasa (26/10/2021).

Aryo menjelaskan, peluncuran jaringan 5G oleh operator seluler di Indonesia di Juni-Juli 2021 membuat penjualan perangkat 5G Oppo naik hingga di atas 30 persen.

Aryo Meidianto1
Materi paparan Aryo Meidianto. A, PR Manager Oppo Indonesia

Berdasar catatan, Telkomsel pada awal 2021 membuka pintu gerbang 5G di Tanah Air, jejaknya disusul Indosat Ooredoo dan juga XL Axiata.

Langkah itu kemudian disusul operator lain seperti Smartfren bakal turut mengelar layanan jaringan super cepat tersebut.

Berita Rekomendasi

Shurish Subbramaniam, Chief Technology Officer Smartfren, pembicara lainnya dalam diskusi ini memaparkan, jaringan 5G dengan kapasitas yang dimiliki bakal menciptakan industri bergerak jauh kedepan.

“Speed yang dihasilkan bukan main cepatnya, dan very low latency," ujarnya.

Sehingga untuk mengaplikasikan robot geraknya akan baik, karena tidak akan ada delay.

"Hal itu sangat baik untuk industri, karena otomatisasi di sisi manufakturing akan berjalan jauh lebih sempurna,” terang Shurish di acara yang digelar SelularID tersebut.

Akselerasi adopsi teknologi 5G
Infografis akselerasi adopsi teknologi 5G di seluruh dunia saat ini.

Kendati demikian, tantangan untuk menggelar 5G yang ideal bagi industri masih terganjal dengan ketersediaan spektrum yang memadai.

Terkait ini, Shurish menekankan soal spaktrum ideal 5G yang belum hadir di Indonesia.

“Spektrum 3,5 GHz, 2,6 GHz, atau frekuensi millimeter wave sangat dibutuhkan bagi ekosistem industri. Saya yakin pemerintah sedang bekerja keras untuk menghadirkan spektrum yang ideal 5G di Indonesia,” lanjutnya.

Baca juga: Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy M52 5G: Flash Sale hingga 31 Oktober 2021

Sementara itu, Indra Mardiatna, Vice President Technology Strategy Telkomsel yang juga hadir dalam ajang tersebut juga menjelaskan, sejauh ini spektum 5G memang belum ideal.

Baca juga: Pengembangan Jaringan 5G Dinilai Menarik Minat Investor Berinvestasi di Indonesia

“Tapi bukan berarti tidak bisa menggelar 5G. Analoginya itu spektrum dalam bisnis hotel misal itu tanahnya, ini merupakan fundamental," ungkapnya.

Indonesia pasar teknologi 5G
Indonesia pasar teknologi 5G terbesar di Asia Tenggara berdasar paparan Qualcomm, Selasa (26/10/2021).

"Teknologi 5G sendiri akan lebih efisien dibandingkan 4G. Dan 5G itu lebih tinggi throughput ketimbang 4G,” terang Indra.

Dia juga berpandangan secara use case, untuk kebutuhan consumer 5G kalah kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan industri.

“Memang saya melihat oportunitinya 5G arahnya memang bakal jauh berperan pada transformasi digital dari sisi industri,” paparnya.

Sedangkan untuk menguatkan use case 5G di Tanah Air sendiri tentu dibutuhkan kolaborasi.

Baca juga: Industri Inginkan Percepatan Pengembangan Pita 2.3GHz untuk Akselerasi Layanan 5G

“Kami percaya kolaborasi melalui skema pentahelix yaitu kolaborasi antara pemerintah, kampus, pengusaha, komunitas dan media sangat dibutuhkan," lanjutnya.

Pihaknya berharap kita jangan jadi pengguna (5G) saja kedepan. "Tapi berlanjut lebih jauh dan Indonesia bisa memanfaatkan dengan baik,” ungkapnya.

Pertumbuhan handset

Menurut laporan IDC, lebih dari 30 persen pengeluaran di telekomunikasi informasi dan komunikasi (TIK) masyarakat Indonesia didominasi oleh pembelian perangkat smartphone.

Nilai pengeluarannya mencapai total 36 Juta unit pengiriman di 2020.

Pada sesi Indonesia 5G Conference sesi II yang mengambil tema bahasan ‘Menakar Peluang Pertumbuhan Handset 5G di Masyarakat’ Mevira Munindra, Country Manager IDC Indonesia menerangkan, konsumen tentu memiliki harapan memiliki ponsel 5G dengan harga terjangkau.

Baca juga: Uji Coba Jaringan 5G di Smartphone Samsung Galaxy A32 5G, Kecepatan Download Tembus 443 mbps

“Ekspektasinya tentu menigna pengunana 5G kedepan ada harapan penuruhan harga. Apa yang kia liat di pasar kita tentu harga handset dengan sepesifikasi tinggi, namun costnya bagi konsumen harga cukup,” terang Mevira.

Baca juga: iPhone SE 3 Dikabarkan Meluncur Pada 2022, Bawa Teknologi 5G dan Chipset Terbaru

Aryo Meidianto. A, PR Manager OPPO Indonesia menambahkan, ketersedian ponsel 5G yang dimiliki Oppo berkontribusi 3,6 persen terhadap total pasar di Tanah Air.

Untuk meningkatkan jumlahnya, tergantung dengan stekholder, bagaimana pemerintah memperkuat peraturanya dengan cepat, operator mengakselerasi jaringan 5G sehingga hadir merata.

“Jika semua itu sudah berjalan smooth, mau tidak mau permintaan smartphone 5G akan cenderung tinggi. Kita optimis jika tahun depan gelaran 5G semakin baik, Oppo akan menghadirkan lebih banyak lagi smartphone ketimbang di 2021 di Indonesia,” tuturnya.

Dia menjelaskan, posisi Oppo pada perangkat 5G saat ini berada di kisaran harga Rp 3 jutaan. 

Jika melihat dari ketersediaan perangkat Oppo di Tiongkok, ada harga ponsel 5G yang memiliki harga dibawah Rp 3 jutaan.

Kenapa belum dipasarkan di Tanah Air?

"Ini kembali lagi ke principal kami yang sedang dalam tahap mempelajari, melihat proses pengembangan 5G di Indonesia seperti apa, guna dapat merilis perangakt OPPO ke seluruh Indonesia nantiya,” tandasnya.

IoT adalah Masa Depan 5G

Aryo menambahkan, Internet of Things (IoT) akan menjadi masa depan bagi perangkat 5G yang mengunggulkan latensi rendah yang sangat memungkinkan terciptanya komunikasi machine to machine.

"Jaringan 5G yang stabil memungkinkan Oppo membawa masuk berbagai perangkat IoT baru ke Indonesia.

Ajang yang digelar Selular Media Network (SMN) ini merupakan sebagai bentuk apresiasi terhadap pelaku industri telekomunikasi di Tanah Air.

Melalui ajang webinar Indonesia 5G Conference yang tema ‘Exploring 5G Opportunities In Diverse Industries’ diharapkan gelaranan ini dapat memetakan tantangan yang dihadapi para pemain, baik dari sisi teknologi, pasar, sekaligus mengeksplorasi beragam peluang yang muncul karena kehadiran 5G.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas