Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Tips Ambil Foto Gerhana Bulan yang akan Terjadi Malam ini, Atur Rana Jarak Jauh hingga Eksposur

Gerhana Bulan akan terjadi di Indonesia malam ini. Simak cara ambil foto gerhana bulan agar terlihat jelas, atur rana jarak jauh hingga eksposur.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in Tips Ambil Foto Gerhana Bulan yang akan Terjadi Malam ini, Atur Rana Jarak Jauh hingga Eksposur
Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo
Fenomena gerhana bulan di Kalimantan Timur, Rabu (26/5/2021) Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo. Berikut ini tips ambil foto gerhana bulan dengan jelas. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini tips memotret gerhana bulan yang akan terjadi malam ini agar terlihat jelas.

Gerhana bulan merupakan fenomena alam yang terjadi ketika posisi bulan berada di antara Matahari dan Bumi.

Melansir BMKG, Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.

BMKG menginformasikan kemungkinan terjadinya Gerhana Bulan Sebagian (GBS) pada 19 November 2021 yang dapat diamati dari sebagian besar wilayah di Indonesia.

Gerhana bulan terjadi ketika bulan purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di yang terkena umbra Bumi tersebut.

Fenomena ini jarang terjadi, sehingga sebagian masyarakat dapat mengabadikannya dengan mengambil foto ketika gerhana bulan.

BERITA REKOMENDASI

Selengkapnya, simak tips memotret gerhana bulan berikut ini.

Baca juga: Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021, Berikut Waktu, Lokasi, dan Cara Melihatnya

Tips Memotret Gerhana Bulan agar terlihat jelas

Fase Gerhana Bulan
Fase Gerhana Bulan (theconversation.com)

Melansir expertphotography.com, berikut ini beberapa tips memotret gerhana bulan menggunakan kamera:

1. Amati Gerhana menggunakan teropong

Sebelum memotret, ada baiknya kamu mengamati gerhana bulan menggunakan teropong terlebih dahulu.

Langkah ini memudahkanmu untuk membidik gambar dengan tepat.

Selain itu, kamu juga dapat melihat fase gerhana dengan lebih jelas sebelum memotret.

Gunakan teropong sederhana berukuran 8×40 sudah cukup bagus untuk menciptakan efek pengamatan seperti 3D yang imersif.

Jangan lupa untuk mencari tahu jam dan wilayah gerhana bulan akan terjadi.

2. Persiapan kamera

Semua jenis kamera bisa digunakan, selama kamu bisa menggunakan lensa panjang fokus yang panjang.

Tidak perlu khawatir dengan cahaya rendah dan kinerja ISO tinggi.

Kamera dengan sensor crop memiliki keunggulan.

Jenis kamera sensor crop dapat mengisi bingkai lebih baik daripada kamera full-frame, karena dapat menunjukkan bidang pandang yang sempit.

Jika kamu hanya memiliki satu pengaturan kamera, sebaiknya kamu memutuskan untuk menangkap  gerhana menggunakan lensa sudut lebar.

Namun, jika kamu memiliki dua kamera, kamu dapat menggunakan dua pengaturan untuk menangkap Bulan dan berlangsungnya gerhana secara bersamaan.

3. Pemilihan lensa

Gunakan lensa dengan sudut lebar untuk hasil yang bagus.

Kamu dapat menangkap gerhana saat terbentang pada posisi landscape yang menarik.

Selain itu, lensa telefoto atau lensa zoom sekitar 300-400 mm juga cukup baik digunakan.

Lensa ini dapat menangkap fitur terbesar dari permukaan Bulan dengan detail yang cukup bagus.

Jika kamu tidak memiliki lensa fokus yang panjang, kamu mungkin ingin mempertimbangkan untuk menggunakan lensa manual lama dari era film.

Lensa tersebut memiliki optik yang bagus, misalnya lensa Olympus Zuiko OM 200 f/4 lama dengan telekonverter 2X-nya.

4. Tripod

Kamu dapat menggunakan tripod untuk memudahkanmu memegang kamera ketika sedang memotret.

Tripod adalah peralatan berkaki tiga yang dapat digunakan untuk menyangga dan meletakkan kamera.

Dengan menggunakan tripod, kamu dapat mengatur kamera DSLR untuk gambar yang menakjubkan.

Selain itu, kamu juga harus mendapatkan tempat yang cocok, terutama jika ingin memotret dengan lensa sudut lebar.

Biasanya, bulan bergerak cepat dalam bidang pandang lensa telefoto panjang atau teleskop.

Jika kamu ingin mengikuti Bulan selama gerhana, pertimbangkan 3-way pan head, agar dapat memusatkan kembali Bulan dalam bingkai dengan mudah.

Baca juga: BACAAN NIAT dan Tata Cara Sholat Gerhana Bulan, Lengkap dengan Contoh Teks Khutbah

5. Rana Jarak Jauh

Rana/intervalometer jarak jauh memungkinkan kamu membuat time-lapse selama gerhana berlangsung.

Teknik ini akan mencegah goyangan kamera.

6. Pemanas lensa (optional)

Jika kamu tinggal di tempat yang memiliki cuaca dingin, maka suhu udara di sekitar dapat menimbulkan kabut dan es di lensa.

Kabut dan es dapat mengaburkan gambar.

Kamu dapat menggunakan pemanas lensa (lens heater) bertenaga USB yang membungkus lensa agar tetap dalam kondisi baik.

7. Pengaturan Kamera untuk Fotografi Gerhana Bulan

Pertama-tama, atur kamera untuk memotret dalam RAW.

Selanjutnya, pertimbangkan untuk menggunakan nilai ISO sekitar 400 atau 800.

Bulan akan menjadi sangat gelap dan gambar berpotensi menjadi blur dengan eksposur lama.

Terutama jika kamu tidak melacak pergerakan Bulan saat menggunakan lensa telefoto.

Jika kamu menggunakan tripod, ingatlah untuk menonaktifkan stabilisasi gambar apa pun.

White balance harus diatur ke mode sunlight.

Dengan memotret dalam RAW, kamu akan dapat menyesuaikannya selama pengeditan.

8. Fokus pada Bulan

Kamu dapat memotret objek angkasa seperti Bulan dengan menggunakan fokus manual.

Gunakan tampilan langsung, perbesar permukaan bulan, dan coba dapatkan area kontras setajam mungkin.

Kamera yang memiliki fitur fokus yang tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih baik.

Kamu dapat menguji ketajaman fokus kamera dengan memperbesar wilayah Plato (kawah Bulan).

Baca juga: Prakiraan Cuaca saat Terjadinya Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021

9. Mengatur Eksposur kamera untuk Fotografi Eclipse

Jika kamu akan mengikuti seluruh fase gerhana, jumlah bayangan dan kecerahan yang terbentuk di Bulan akan bervariasi.

Hal ini memerlukan penyesuaian kecepatan rana dari waktu ke waktu.

Berikut adalah rumus praktis untuk menghitung kecepatan rana dalam detik, ss, untuk aperture tertentu, f, nilai ISO, I, dan kecerahan Bulan:

ss = f^2 / ( I * 2^b )

Kecerahan Bulan yang sebenarnya dipengaruhi oleh kondisi visibilitas, yaitu kabut, kelembaban, dan faktor atmosfer lainnya.

Bulan bergerak lebih cepat dari bintang rata-rata.

Jika kamu tidak melacaknya, kamu mungkin perlu menggunakan versi aturan 500 yang lebih konservatif (misalnya, 300).

10. Memotret Gerhana dan Lanskap

Jika kamu hanya memiliki jangkauan telefoto sedang, sebaiknya gunakan komposisi lanskap.

Kamu harus mendapatkan latar depan yang menarik agar gambarmu tetap segar dan menarik.

Bulan cerah sepanjang gerhana, kecuali pada fase penuh.

Cobalah menangkap jalur Bulan selama gerhana melalui lanskap kota yang ikonik.

Kamu juga dapat menggunakan objek lanskap seperti pohon tunggal yang menarik, puncak gunung, dan formasi batuan juga menjadi latar depan yang menarik.

Ambil potret setiap menit atau lebih.

Dengan cara ini, kamu akan memiliki lebih banyak gambar untuk dipilih saat membuat gambar komposit.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Gerhana Bulan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas