Penjualan Chip Semikonduktor Tumbuh 26 Persen
Kelangkaan chip semikonduktor seperti terjadi di 2021 diperkirakan masih akan berlanjut di 2022 karena permintaan masih banyak.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjualan chip semikonduktor disebut tumbuh sebesar 26 persen di 2021 seperti diungkap oleh sebuah perusahaan asuransi kredit Euler Hermes.
Mengutip dari laman situs Autoevolution pada Rabu (5/1/2022), peningkatan ini dikarenakan banyaknya pemesanan chip semikonduktor untuk kepentingan industri teknologi dan juga otomotif.
Melihat tren ini, Euler Hermes menilai penjualan chip akan kembali meningkat pada 2022 sebesar 9 persen karena tingkat produksi chip untuk memenuhi permintaan masih berlangsung.
Kelangkaan chip semikonduktor seperti terjadi di 2021 diperkirakan masih akan berlanjut di 2022 karena permintaan masih banyak.
Permintaan chip mungkin akan tetap kuat sepanjang 2022, terutama karena dunia bersiap menghadapi gelombang krisis kesehatan yang berdampak pada produksi barang-barang tertentu.
Baca juga: Daimler Prediksi Kelangkaan Pasokan Chip Semikonduktor Masih Berlanjut Tahun Ini
Chip semikonduktor sendiri saat ini memang sangat banyak permintaan, terutama pada industri teknologi. Meski begitu beberapa perusahaan teknologi seperti Apple mengaku mengalami kendala karena chip semikonduktor mengalami kelangkaan.
Kelangkaan ini, membuat Apple mengalami kekurangan chip untuk melakukan produksi smartphone miliknya.
Baca juga: Chip Semikonduktor Masih Langka, Produksi Smartphone Samsung Terganggu
Menurut laporan dari laman situs Gizmochina kekurangan chip tersebut membuat Apple harus memperlambat produksi iPhone 13 miliknya.
Selain itu, akibat kelangkaan chip ini Apple juga telah memangkas jumlah produksi untuk iPhone 13 sebanyak 10 juta unit yang semula ditargetkan akan diproduksi sebanyak 90 unit pada tahun 2021.
Baca juga: Desain dan Pengemasan Chip Jadi Kunci Pengembangan Industri Semikonduktor di Eropa
Target ini terpaksa dipangkas oleh Apple, akibat adanya kelangkaan chip yang melanda dunia tidak terkecuali industri teknologi.
CEO Apple Tim Cook telah memperingatkan dampak dari kendala pasokan itu pada Oktober lalu, yang bisa merugikan perusahaan sebesar Rp 85,5 triliun dalam penjualan kuartal keempat.
"Akan lebih buruk pada musim liburan, bahkan ketika permintaan untuk jajaran produk baru kuat," kata Cook.
Kekurangan dan keterlambatan pengiriman juga telah membuat frustasi banyak orang, baik konsumen maupun pengecer.