Kominfo Klaim Siaran TV Digital Anti Semut dan Sinyal Stabil
Pemerintah terus menyosialisasikan Analog Switch Off (ASO), atau perpindahan siaran televisi (TV) Analog ke TV Digital.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus menyosialisasikan Analog Switch Off (ASO), atau perpindahan siaran televisi Analog ke TV Digital.
Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widyastuti menegaskan siaran TV ASO akan rampung di tahun ini.
Ia pun mengajak masyarakat agar segera migrasi dari TV analog ke digital.
“Publik akan memperoleh penyiaran yang berkualitas. Bahasa sederhananya, siaran yang diterima masyarakat tidak ada lagi semutnya, tidak ada suara-suara atau gangguan sinyal meskipun sedang hujan,” ujar Niken dalam webinar, Kamis (20/1/2022).
Lebih lanjut Niken menerangkan, manfaat ASO juga akan dirasakan stasiun-stasiun penyiaran.
ASO mendorong, efisiensi salah satunya penghematan penggunaan frekuensi siaran.
“Manfaatnya secara umum adalah akan menyehatkan industri telekomunikasi dan penyiaran, serta optimalisasi sumber daya yang terbatas seperti spektrum frekuensi radio,” kata Niken.
Ketua KPI Pusat,Agung Suprio menyatakan, program ASO mendorong kemunculan TV-TV Digital baru.
Konsekuensinya tentu semakin menyibukkan pihaknya dalam melakukan pengawasan.
Agung mengatakan, ini menjadi momentum bagi TV-TV lokal untuk semakin meningkatkan ragam konten siaran agar bisa memancing minat segmentasi masyarakat yang lebih khusus lagi.
Misalnya khusus siaran TV bagi anak-anak, siaran TV agama, dan lain-lain.
“Karena akan semakin banyak yang melakukan siaran, maka pengawasan dan perizinan juga akan semakin diperketat,” ujarnya.