Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Google Blokade Pendapatan Iklan di Saluran Media Milik Rusia

Pemerintah Ukraina telah menghubungi YouTube untuk memblokir saluran propaganda Rusia seperti Russia 24, TASS dan RIA Novosti.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Google Blokade Pendapatan Iklan di Saluran Media Milik Rusia
Popular Science
Ilustrasi Google 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan teknologi Google Alphabet Inc mengambil langkah yang sama seperti Faceebok dengan melarang saluran media milik Rusia, RT, dan saluran lainnya untuk menerima uang yang dihasilkan dari iklan di situs web, aplikasi dan video YouTube mereka, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Dikutip dari Reuters.com, unit YouTube Google mengatakan akan menghentikan kemampuan sejumlah saluran Rusia untuk memonetisasi di YouTube.

Hal ini termasuk beberapa saluran Rusia yang berhubungan dengan sanksi yang diberikan pihak Uni Eropa dan Amerika Serikat baru-baru ini.

Google juga melarang media yang didanai pemerintah Rusia menggunakan teknologi iklannya untuk menghasilkan pendapatan di situs web dan aplikasi mereka sendiri.

Juru bicara Google, Michael Aciman mengatakan, media Rusia tidak dapat membeli iklan melalui Google Tools atau memasang iklan di layanan Google seperti Gmail.

Baca juga: Beri Pengalaman Baru Pengguna, Google Uji Mode Gelap untuk Laman Penelusuran Dekstop

"Kami secara aktif memantau perkembangan baru dan akan mengambil langkah lebih lanjut jika diperlukan," kata Aciman.

Pada hari Rabu (23/2/2022) Uni Eropa memberikan sanksi terhadap beberapa tokoh berpengruh di Rusia, termasuk Margarita Simonyan yang menjabat sebagai pemimpin redaksi RT dan tokoh sentral dari propaganda Rusia.

Baca juga: Pemerintah Rusia Batasi Warganya Mengakses Twitter, Penggunaan Internet Dikontrol Ketat

Berita Rekomendasi

Juru Bicara YouTube, Farshad Shadloo mengatakan video dari media yang terpengaruh akan jarang muncul dalam rekomendasi video yang harus ditonton pada platform tersebut. Shadloo menambahkan, RT dan beberapa saluran lain tidak dapat diakses di Ukraina, setelah permintaan pemerintah Ukraina.

Baca juga: Akun Twitter Resmi Ukraina Posting Permintaan Sumbangan Kripto di Tengah Invasi Rusia

Sabtu kemarin, Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov mengatakan melalui akun Twitter-nya bahwa dia telah menghubungi YouTube untuk memblokir saluran propaganda Rusia seperti Russia 24, TASS dan RIA Novosti.

Namun YouTube menolak untuk mengidentifikasi saluran-saluran Rusia mana saja yang mendapat pembatasan.

Selama bertahun-tahun, Google mendapat desakan untuk mengambil tindakan lebih lanjut pada saluran yang berhubungan dengan pemerintah Rusia, karena dikhawatirkan akan menyebarkan informasi yang salah dan mencegah mereka mengambil keuntungan dari iklan.

Peneliti digital Omelas melaporkan Rusia menerima sekitar 7 juta dolar AS hingga 32 juta AS selama dua tahun hingga Desember 2018 dari hasil pendapatan iklan di 26 saluran YouTube yang didukungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas