Rusia Desak Google Buka Channel Medianya di YouTube yang Diblokir
Sabtu (26/2/2022) kemarin Google resmi memblokir beberapa kanal Youtube milik Pemerintah Rusia seperti RT, RBC, TV Zvezda, serta Sputnik.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) pekan lalu kini mulai berimbas pada warganya. Belakangan, beberapa saluran media sosial seperti Google mulai memblokir layanannya terhadap masyarakat Rusia.
Pcmag.com mengabarkan, Sabtu (26/2/2022) kemarin Google resmi memblokir beberapa kanal Youtube milik Pemerintah Rusia seperti RT, RBC, TV Zvezda, serta Sputnik.
Tindakan ini dilakukan Google sebagai bentuk kecamannnya kepada negara pemerintahan Vladimir Putin tersebut.
“Kini perusahaan akan menjeda sejumlah kemampuan saluran untuk memonetisasi di YouTube, termasuk beberapa saluran Rusia yang berafiliasi dengan sanksi baru-baru ini secara signifikan membatasi rekomendasi untuk saluran ini." Jelas juru bicara YouTube, Ivy Choi
Akibat pemblokiran tersebut warga Rusia tak dapat lagi mengakses layanan Youtube, bahkan pemilik saluran media di Rusia juga ikut terancam karena tidak bisa lagi mendapat keuntungan iklan atau Adsense dari kanal YoTube mereka.
Baca juga: YouTube Juga Blokir Iklan dan Monetisasi Pemerintah Rusia di Platform Videonya
Melihat keprihatinan yang dialami warganya, pemerintah Rusia melalui lembaga yang mengawasi aspek komunikasi, teknologi informasi, dan media massa di Rusia, atau biasa disebut Roskomnadzor dikabarkan telah mendesak Google untuk membuka akses terhadap pemblokiran tersebut.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina: Moskow Batasi Akses ke Facebook
Dalam surat tersebut, Roskomnadzor meminta agar seluruh akses Youtube milik Pemerintah Rusia bisa segera kembali dibuka.
Namun sayangnya hingga saat ini, baik pihak Google maupun Youtube belum memberikan kepastian terhadap permintan pemerintah Rusia.
Baca juga: Google Blokade Pendapatan Iklan di Saluran Media Milik Rusia
Sebagai informasi, aksi pemblokiran layanan Youtube terhadap masyarakat Rusia terjadi setelah Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov melayangkan surat terbuka di akun twitternya kepada CEO Youtube.
Youtube tak sendiri, beberapa media sosial global seperti Twitter serta Facebook diketahui juga ikut serta dalam menyerukan aksi pemblokiran ini.
Pemerintah Ukraina berharap dengan adanya bantuan tersebut, Rusia tak bisa lagi mendapat keuntungan besar dari kanal Youtube dengan begini Rusia bisa menghentikan serangannya pada Ukraina.