Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Ada 1 Miliar Lebih Serangan Siber ke Indonesia yang Terdeteksi oleh National Security

Sebanyak 1.637.973.022 anomali serangan siber terdeteksi berdasarkan data sejak Januari hingga Desember 2021.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ada 1 Miliar Lebih Serangan Siber ke Indonesia yang Terdeteksi oleh National Security
Tribunnews/Fandi Permana
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian di Gedung BSSN di Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Senin (7/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana

TRIBUNNEWS.COM, Depok - Badan Siber dan Sandi Negara merilis data serangan siber selama tahun 2021.

Sebanyak 1.637.973.022 anomali serangan siber melalui national security operation centre terdeteksi berdasarkan data sejak Januari hingga Desember 2021.

Hal itu dikatakan langsung oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Letjen. TNI (Purn) Hinsa Siburian. Lewat konferensi pers tentang lanskap ruang siber Indonesia, pihaknya mencatat berbagai serangan siber terdeteksi di BSSN.

Pihaknya mendeteksi berbagai serangan siber mulai dari Malware, Trojan Activity, dan pengumpulan informasi untuk mencari celah keamanan menjadi ancaman siber paling banyak selama 2021.

Baca juga: Perang Siber Masih Misteri Besar Yang Belum Dipetakan

"Tren kasus insiden siber di Indonesia berupa Web Defacements, Data Breach, Human Operated Ransomware, dan Advance Persistent Threat," kata Hinsa, Senin (7/3/2022).

Hinsa memerinci, serangan siber itu ditinjau dari sisi sosial berkisar 94.529-an terdiri dari pengancaman, penipuan,pornografi, hingga pemerasan.

Baca juga: Unit Perlawanaan Siber Ukraina Incar Jaringan Listrik dan Kereta Api Rusia

Berita Rekomendasi

Sementara sebaran sektor serangan siber dari tertinggi ke terendah meliputi bidang akademik 38,3 persen, swasta sebesar 25,37 persen, pemerintah daerah sebesar 16,86 persen, pemerintah pusat sebesar 8,26 persen, hukum sebesar 4,18 persen, dan personal sebesar 2,66 persen.

Atas temuan ini, BSSN tengah menyiapkan langkah untuk meredam meningkatnya aktivitas serangan siber di tahun 2022.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina akan Meluas Secara Global, Tak Hanya Perang Militer Tapi Perang Dagang & Siber

"Langkah-langkah teknis yang telah dilakukan BSSN untuk memperkuat keamanan siber nasional diantaranya, pemasangan sensor Honeynet dan analisis malware, optimalisasi cakupan monitoring NSOC, pembentukan tim respon insiden keamanan siber (CSIRT), pelaksanaan Information Technology Security Assessment, penguatan sistem elektronik melalui penerapan kriptografi, dan lain-lain," terang Hinsa.

Siapkan strategi pencegahan

Tak hanya itu, untuk menghadapi tantangan serangan siber di 2022, BSSN tak henti menghimbau kepada seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE) agar lebih memperkuat sistem keamanan.

PSE wajib menyelenggarakan sistem elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab terhadap pengoperasiannya. Hal itu diperlukan agar serangan siber yang diprediksi memiliki banyak varian itu biss dicegah dan terdeteksi secara dini.

"BSSN mengimbau agar PSE menyiapkan sistem keamanan siber lebih kuat lagi. Hal ini diperlukan untuk mencegah dan mendeteksi segala ancaman siber yang masih mengintai di tahun 2022," tandas Hinsa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas