Penghapusan BTS 3G, XL Bulan Ini Kelar, Telkomsel Akhir Tahun Ini, Indosat Ikut Pemerintah
Sembari meningkatkan jaringan 5G, mereka juga mengurangi BTS 3G yang sudah usang dan menggantinya teknologi 4G dan 5G.
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Operator telekomunikasi saat ini sedang disibukkan dengan peningkatan layanan teknologi 5G.
Sembari meningkatkan jaringan 5G, mereka juga mengurangi BTS 3G yang sudah usang dan menggantinya teknologi 4G dan 5G.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan, pemerintah terus melakukan pemantauan penggunaan jaringan 3G karena jumlah penggunanya terus menurun, apalagi setelah pandemi Covid-19.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Ismail mengatakan, masyarakat saat ini lebih pilih berkomunikasi lewat data serta video.
"Penggunaan data makin besar, sehingga yang manfaatkan (kecepatan) 3G sudah rendah, dengan rata-rata 2 persen sampai 3 persen pengguna 3G only," ujarnya di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Gandeng Telkomsel, AP II Hadirkan Layanan Jaringan 5G di Bandara Soetta
Menurutnya, jumlah pengguna 3G yang tidak signifikan lagi tersebut harus didorong untuk beralih ke 4G agar koneksi internetnya lebih kencang.
"Ini tidak signifikan lagi dari sisi jumlah, tapi perlu dilakukan sosialisasi masif. Sebab, 2 persen sampai 3 persen (pengguna 3G) belum tentu tidak mau (ke 4G), tapi belum dapat informasi penukaran kartu," kata Ismail.
Kemudian, dia menambahkan, dukungan jaringan 4G dari sisi perangkat juga bukan merupakan barang mewah lagi, sehingga sosialisasi ini penting.
"Sementara itu, himbauan ke operator kita lakukan, tapi tidak harus dengan regulasi," pungkasnya.
Direktur PT XL Axiata Tbk, Yossie D Yosetia mengatakan XL segera mematikan seluruh BTS 3G.
"Kami terus melakukan shutdown terhadap layanan teknologi 3G dan menggantikannya ke 4G dan 5G," ujar Yessie, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Link Net Tbk Berpeluang Kembangkan Layanan Fixed Line Broadband Pasca Akuisisi oleh Axiata
Ia menjelaskan, pada Desember 2021 lalu XL telah mematikan jaringan 3G di 30 kota, pada Maret lalu sudah 120 kota dan diperkirakan April ini seluruh layanan teknologi 3G sudah dimatikan.
"Itu sudah tidak menjadi masalah, karena para pelanggan XL juga sekarang telah menggunakan ponsel 4G," ujarnya.
XL menyebut pihaknya memang ngebut mematikan BTS 3G. Pada Februari 2022 lalu saja sudah 5.000 BTS yang shutdown.
Secara total, 22.000 BTS 3G dimatikan dan dialihfungsikan menjadi BTS 4G pada tahun tersebut.
Dan setelah itu hampir tiap hari seribu jaringan 3G-nya dimatikan.
Hingga Akhir 2022
Sementara Telkomsel berkomitmen untuk memulai proses peningkatan layanan jaringan dari 3G ke 4G/LTE secara bertahap di 504 kota/kabupaten hingga akhir 2022.
Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan, perusahaan akan bertahap menonaktifkan 3G, tapi pelanggan masih tetap bisa pakai 2G untuk panggilan suara atau voice.
"Jadi untuk informasi ke pelanggan Telkomsel, kita akan shutdown 3G, dan kita pakai 2G untuk voice," ujarnya di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Tidak hanya untuk meningkatkan kualitas jaringan ke pelanggan, perusahaan juga mendapatkan efisiensi operasional dengan menonaktifkan 3G.
Baca juga: Indosat GIG Tutup Layanan, Ratusan Konsumen akan Mengadu ke Kominfo dan BPKN
"Sebagai leading mobile operator, kita inovasi agar operasional lebih efisien. Kalau sekarang kita punya 2G, 3G, 4G, dan 5G ini duplikasi yang tidak perlu sebenarnya," kata Nugroho.
Di tempat sama, Direktur Planning & Transformation Telkomsel Wong Soon Nam menambahkan, perusahaan sudah merencanakan matikan 3G sejak 2 tahun lalu, setelah 16 tahun jaringan tersebut beroperasi.
"Alasannya yakni karena kita ingin pastikan konsumen dapat akses 4G untuk e-commerce dan e-learning. Bayangkan pakai 3G untuk akses e-commerce atau Zoom, ini mustahil, kita di Jakarta dan seluruh Jawa bagus untuk cover 4G," pungkasnya.
Telkomsel berencana untuk meningkatkan layanan jaringan dengan menonaktifkan 3G secara bertahap untuk beralih ke penggunaan 4G.
Vice President RAN Engineering and Project Telkomsel Akhmad mengatakan, perusahaan akan menonaktifkan 3G bertahap melalui 5 batch, dimulai Maret ini dengan sudah menyasar tiga daerah kabupaten.
"Sudah batch I nya kayak di Papua yaitu di Mimika itu sudah (nonaktif 3G), Toli-Toli juga sudah tingkatkan ke 4G, dan di Indramayu. Nonaktifkan 3G ini karena pelanggan 3G sudah di daerah itu sudah berkurang, kita upgrade ke 4G," ujarnya di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Rabu (6/4/2022).
Selanjutnya, dia menambahkan, penonaktifan jaringan 3G di wilayah Jabodetabek akan segera menyusul mulai kuartal II 2022.
"Jabodetabek di kuartal II dan III. Peningkatan jaringan 3G ke 4G ini tidak hanya meningkatkan akses kecepatan, tapi latency," kata Akhmad.
Di sisi pelanggan, dia menambahkan, penonaktifan 3G tidak akan berdampak terhadap layanan karena jaringan 2G masih dapat digunakan.
"Tidak ada dampak ke pelanggan, yang 3G only ini hp-nya masih dapat sinyal 2G. Tetapi, banyak juga hp-nya sudah 4G, tapi pakai 3G," pungkasnya.
Indosat matikan 3G "ikut" pemerintah
Berbeda dengan Telkomsel dan XL Axiata, Indosat Ooredoo Hutchison sendiri belum memberikan pengumuman resmi terkait rencana perusahaannya mematikan layanan 3G secara keseluruhan.
Saat dihubungi KompasTekno secara terpisah, SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang hanya mengungkapkan bahwa pihaknya juga secara bertahap mematikan layanan 3G di Indonesia.
"IOH secara bertahap melakukan upgrade seluruh jaringan menjadi 4G, serta menggelar layanan 5G. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang mendorong pemanfaatan 4G sebagai jaringan backbone (tulang punggung) digital nasional," kata Steve melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Smartfren dan Investor Abu Dhabi Kembangkan Data Center 1.000 Megawatt
Sebagai upaya mematikan layanan 3G secara bertahap, IOH telah mematikan lebih dari 12.000 BTS 3G pada 2021 lalu. Dalam dokumen investor memo untuk tahun 2021 yang diterima KompasTekno, sebelumnya pada 2020, Indosat diketahui memiliki 31.393 BTS 3G.
Namun jumlah BTS 3G tersebut berkurang drastis hingga 19.134 saja di tahun 2021. Pihak IOH sendiri tidak menjelaskan secara rinci apakah 12.000 BTS 3G yang dimatikan itu ikut dialihfungsikan sebagai BTS 4G atau tidak.
Yang pasti dalam dokumen memo investor disebutkan bahwa, IOH melaporkan total ada 9.000 BTS 4G baru yang dioperasikan perusahaan sepanjang 2021 lalu. Bila dikalkulasi, total BTS 4G yang dimiliki Indosat Ooredoo Hutchison adalah sebanyak 71.778 BTS 4G per 31 Desember 2021.
"Kami akan mengikuti timeline yang telah ditetapkan oleh pemerintah," kata Steve saat dikonfirmasi kapan Indosat bakal mematikan layanan 3G miliknya secara total di seluruh wilayah Indonesia.
Sejauh ini, kata Steve, Indosat terus mengedukasi pelanggan yang masih terhubung jaringan 3G dan 2G agar segera beralih atau melakukan migrasi ke layanan 4G.
"Hal tersebut juga sesuai dengan agenda Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk mematikan jaringan 3G dan 2G secara bertahap," pungkas dia.
Belum ada deadline dari pemerintah Lantas, kapan target pemerintah mematikan sinyal 3G secara total di seluruh wilayah Indonesia Menjawab pertanyaan ini, juru bicara Kominfo Dedy Permadi tidak memberikan jawaban yang pasti.
Ia hanya mengatakan bahwa rencana penghapusan sinyal 3G di seluruh Indonesia masih memerlukan pembahasan bersama para operator seluler dan pihak terkait lainnya.
"Tujuannya agar transisi dari layanan berbasis teknologi 3G menjadi layanan berbasis teknologi 4G tidak mengurangi jangkauan layanan yang telah dimanfaatkan sebelumnya oleh masyarakat," kata Dedy kepada KompasTekno.
Selain itu, Dedy juga menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada pemberlakuan kewajiban berikut tenggat waktu (deadline) dari Kominfo kepada operator seluler untuk mematikan sinyal 3G di Indonesia.
Karena belum ada deadline, kata Dedy, keputusan penghentian sinyal 3G diserahkan sepenuhnya kepada pihak operator seluler.
Hanya saja dalam prosesnya, Dedy mengingatkan, operator seluler harus tetap memperhatikan kewajibannya, termasuk pelaksanaan perlindungan konsumen saat melakukan shutdown layanan 3G miliknya di Indonesia. (Tribunnews.com/Yanuar Riezqi Yoyanda/Kompas.com)