Serius Garap Virtual Reality, Google Akuisisi Startup MicroLED
Google dikabarkan mengakuisisi startup bernama Raxium, yang belakangan ini dikenal andal dalam membuat layar MicroLED.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Google dikabarkan mengakuisisi startup bernama Raxium, yang belakangan ini dikenal andal dalam membuat layar MicroLED.
Dalam kerjasama ini nantinya Raxium akan ditugaskan untuk membantu Google dalam mengembangkan layar "ultra-compact, low-power, high resolution" sebagai pelengkap dari proyek headset augmented reality (AR) atau virtual reality (VR).
“Hari ini kami mengumumkan bahwa Google telah mengakuisisi Raxium, inovator dalam teknologi layar MicroLED panel tunggal," tulis Senior VP of Devices & Services Google, Rick Osterloh dalam posting blog singkat.
Baca juga: Tak Teliti Baca Google Maps, 6 Pemuda Aceh Kendarai Motor Nyasar Masuk Tol Amplas, Begini Nasibnya
Dilansir dari Engadget, akuisisi yang dilakukan Google terhadap Raxium diketahui sudah mulai dilakukan sejak Maret lalu.
Osterloh menjelaskan, langkah yang diambil Google ini dimaksudkan untuk mendukung kemajuan dari proyek headset AR Google bernama "Project Iris", yang sebelumnya telah diperkenalkan ke publik pada acara konferensi Google di tahun 2021 kemarin.
Baca juga: Putin Balas Denda, Aset Google Senilai 7 Juta Dolar AS Dibekukan
Dipilihnya Raxium sebagai mitra dalam pengembangan project iris bukan tanpa alasan, kesuksesan Raxium dalam menciptakan teknologi MicroLED yang dapat mendukung tampilan AR yang lebih berkualitas dan hemat energi ketimbang produk LED lainnya, membuat Google kepincut berinvestasi pada teknlogi buatan Raxium ini.
“Keahlian teknisnya di bidang ini akan memainkan peran kunci saat kami terus berinvestasi dalam upaya perangkat keras kami,” ujar Osterloh
Tidak seperti Meta dan pesaing lainnya, sayangnya hingga sejauh ini Google masih belum banyak membeberkan informasi terkait rencana augmented reality-nya.
Namun adanya kerjasama dengan perusahaan Raxium, memungkinkan Google dapat membuat perangkat AR dan VR dengan harga yang lebih terjangkau, lantaran memiliki sistem operasi serta sistem panel layar miliknya sendiri.