Pembayaran Digital Paylater di E-Commerce Terus Bertumbuh, Ini Penyebabnya
Sebagai satu di antara metode pembayaran digital di e-commerce, paylater mengalami pertumbuhan dari sisi penggunaan.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai satu di antara metode pembayaran digital di e-commerce, paylater mengalami pertumbuhan dari sisi penggunaan.
Head of Katadata Insight Center Adek M Roza mengatakan, berdasarkan riset, 38 persen konsumen menggunakan paylater saat berbelanja di e-commerce dalam satu tahun terakhir.
"Ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 28 persen," ujarnya dalam konferensi pers "Hasil Riset Kredivo & Katadata Insight Center", Kamis (2/6/2022).
Baca juga: Gandeng PT Commerce Finance, OK Bank Salurkan Kredit SPayLater
Hasil riset juga menyebutkan, bahwa masyarakat semakin familiar dengan metode pembayaran paylater guna berbelanja secara online.
"Dengan 90 persen dari responden mengetahui adanya metode pembayaran menggunakan paylater, dan 65 persen responden menyatakan tidak menemukan kendala tertentu dalam penggunaan paylater," kata Adek.
Menurut dia, metode pembayaran secara berkala dan kemudahan akses kredit digital bagi konsumen menjadi faktor yang mampu meningkatkan jumlah pengguna paylater.
Sebab, 56 persen responden merasakan manfaat fleksibilitas dengan pembayaran cicilan paylater, dan 55 persen responden menilai kemudahan akses membantu mereka yang sebelumnya kesulitan mendapatkan kredit.
"Selain itu, 51 persen responden menilai dari segi keamanan karena paylater yang terintegrasi dengan e-commerce sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)" tutur Adek.
Baca juga: Perluas Layanan Keuangan Digital, Akulaku PayLater Gandeng e-Commerce Bhinneka
Di tempat sama, Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menambahkan, di tengah percepatan digitalisasi di Indonesia, peran e-commerce dan layanan keuangan digital seperti paylater mampu mendorong penetrasi layanan digital secara lebih luas.
Hal ini dinilainya tentu menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang saat ini memiliki potensi besar.
"Ke depannya, saya melihat jika tren positif ini terus tumbuh, maka pemerataan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia dapat terealisasi lebih cepat. Didukung dengan pemanfaatan ekosistem digital," pungkasnya.