Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Tips Mengenali dan Tetap Aman dari Kejahatan Deepfake

Google bukanlah satu-satunya yang mengatur tentang deepfake, beberapa negara bagian AS memiliki regulasi yang juga mengaturnya.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tips Mengenali dan Tetap Aman dari Kejahatan Deepfake
IST
Contoh manipulasi wajah Nicholas Cage dengan teknologi Deepfake. Teknologi Deepfake bisa dipakai bikin video porno palsu. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Baru-baru ini Google telah melarang algoritma deepfake dari Google Colaboratory. Deepfake merupakan layanan komputasi gratis dengan akses ke GPU.

Google bukanlah satu-satunya yang mengatur tentang deepfake, beberapa negara bagian AS memiliki regulasi yang juga mengaturnya.

Di China, rancangan undang-undang mengenai deepfake memerlukan identifikasi media yang dihasilkan dari komputer, sedangkan Uni Eropa harus menyertakan klausul tentang teknologi khusus ini. 

Pakar Kaspersky telah menjelaskan apa itu deepfake, dan mengapa ada begitu banyak kontroversi di sekitarnya, bersama dengan bagaimana pengguna dapat melindungi diri mereka sendiri.

‘Deepfake' biasanya mengacu pada berbagai jenis media buatan komputer yang melibatkan orang-orang dan dibuat dengan neural network dan bisa berupa video, foto, atau rekaman suara.

Baca juga: Elon Musk Peringatkan Investor Kripto Waspadai Penipuan Deepfake Terbaru

Alih-alih menggunakan teknik pengeditan gambar tradisional, penggunaan deep learning telah menggeser kebutuhan akan keterampilan dan upaya untuk membuat gambar palsu yang meyakinkan.

Berita Rekomendasi

Awalnya, istilah tersebut merujuk pada perangkat lunak tertentu yang telah mendapatkan popularitas di Reddit.

Perangkat lunak tersebut dapat menanamkan wajah seseorang ke dalam video yang menampilkan orang lain, dan hampir seluruhnya digunakan untuk membuat pornografi non-konsensual dengan selebriti.

Baca juga: Video Mirip Nagita Slavina Diduga Gunakan Teknologi Deepfake, Apa Itu?

Menurut beberapa perkiraan, hingga 96 persen dari semua deepfake adalah pornografi, ini sekaligus menyoroti kekhawatiran seputar deepfake yang digunakan untuk pelecehan, pemerasan, dan mempermalukan publik.

Teknologi ini juga dapat membantu para pelaku kejahatan siber. Setidaknya dalam dua kasus, di Inggris dan Hong Kong, deepfake suara telah digunakan untuk mengelabui perusahaan agar mentransfer dana ke penipu online, dengan menyamar sebagai pejabat dari masing-masing perusahaan.

Baca juga: Apa Itu Deepfake? Bahaya Penggunaan dan Cara Mengenalinya

Penelitian terbaru menunjukkan algoritma deteksi liveness komersial, yang digunakan oleh lembaga keuangan dalam prosedur KYC, dapat tertipu oleh deepfake yang dibuat dari foto ID, menciptakan vektor serangan baru sehingga membuat kebocoran identitas menjadi masalah yang lebih serius.

Masalah lainnya adalah, deepfake merusak rasa kepercayaan terhadap konten audio dan video karena dapat digunakan untuk tujuan berbahaya.

Misalnya, dalam kasus baru-baru ini, wawancara palsu dengan Elon Musk digunakan untuk mempromosikan penipuan cryptocurrency. 

Berbagai pakar dan institusi, seperti Europol, memperingatkan bahwa meningkatnya ketersediaan deepfake dapat menyebabkan proliferasi lebih lanjut terkait disinformasi di Internet.

Namun tidak semuanya merupakan berita buruk.

Manipulasi gambar sama tuanya dengan gambar itu sendiri, dan CGI telah ada selama beberapa dekade, dan keduanya telah dimanfaatkan untuk penggunaan yang layak, seperti halnya deepfake. 

Misalnya, dalam video Kendrick Lamar baru-baru ini, Heart Part 5, teknologi deepfake digunakan untuk mengubah wajah rapper menjadi selebritas terkenal lainnya, seperti Kanye West.

Dalam film Top Gun: Maverick, sebuah algoritma digunakan untuk menyuarakan karakter Val Kilmer setelah sang aktor kehilangan suaranya.

Algoritma deepfake juga digunakan untuk membuat serial TikTok viral yang dibintangi oleh Tom Cruise palsu.

Beberapa startup mencari cara baru untuk menggunakan teknologi, misalnya, untuk menghasilkan avatar metaverse yang hidup.

Berikut ini beberapa tips untuk mengenali deepfake :

  • Deepfake yang digunakan untuk scam masih cenderung berkualitas rendah dan dapat terlihat dengan memperhatikan gerakan bibir yang tidak wajar, rambut yang dibuat dengan buruk, bentuk wajah yang tidak selaras, sedikit atau tidak ada kedipan, warna kulit yang tidak cocok, dan sebagainya. Kesalahan dalam rendering pakaian atau tangan yang melewati wajah juga bisa memberikan deepfake amatir.
  • Jika Anda melihat orang terkenal atau publik membuat klaim liar atau penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, meskipun videonya meyakinkan, lanjutkan dengan cross-check informasi melalui sumber terpercaya.
  • Solusi keamanan tepercaya dapat memberikan perlindungan yang baik jika deepfake berkualitas tinggi meyakinkan pengguna untuk mengunduh file atau program berbahaya, atau mengunjungi tautan atau situs web phishing yang mencurigakan.
  • Jika Anda adalah korban dari deepfake pornografi, Anda dapat menghubungi kedua situs web tersebut untuk meminta video tersebut dihapus (banyak situs web melarang memposting deepfake), dan ke lembaga penegak hukum, karena membuat deepfake adalah tindak pidana dalam beberapa peraturan perundang-undangan.

“Deepfake adalah contoh utama dari teknologi yang berkembang lebih cepat daripada yang kita pahami dan cara mengelola komplikasinya."

"Inilah sebabnya itu dianggap memiliki dua sudut pandang, di satu sisi sebagai intrumen tambahan bagi para seniman dan di sisi lainnya memberikan celah untuk disinformasi yang dapat menjadi tantangan bagi kita masyarakat mengenai apa yang kita percayai.” kata Vladislav Tuskanov, ilmuwan data utama di Kaspersky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas