Produksi Chip Samsung Terganggu Imbas Aksi Mogok Pengemudi Truk di Korea Selatan
Ribuan sopir truk kargo di Korea Selatan yang menggelar aksi mogok kerja, tak hanya melumpuhkan sektor industri negeri gingseng saja
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Ribuan sopir truk kargo di Korea Selatan yang menggelar aksi mogok kerja, tak hanya melumpuhkan sektor industri negeri gingseng saja namun juga berimbas bagi negara sekitarnya yaitu China.
Menurut informasi yang dihimpun oleh Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA) aksi mogok ribuan sopir pengemudi yang telah terjadi selama sepekan memicu dampak negatif bagi industri teknologi negara China, Samsung Electronics Co Ltd.
Dimana pabrik teknologi Samsung terancam gagal melanjutkan produksi chip semikonduktornya lantaran perusahaan Korea yang memproduksi isopropil alkohol (IPA), bahan baku untuk membersihkan chip tak bisa melakukan ekspor karena mengalami gangguan pengiriman imbas kurangnya jumlah truk pengangkut kargo.
Baca juga: Saat Krisis Semikonduktor Melanda, Apple Justru Tancap Gas Rilis Chip M2
Reuters mencatat setidaknya kini sudah ada 90 ton pasokan IPA yang seharusnya sudah dikirimkan ke Samsung pada minggu lalu, namun karena aksi mogok massal ini para produsen IPA di Korea Selatan kesulitan dalam mengirimkan barang ke konsumennya.
Meski hingga kini Samsung masih enggan menyebut jumlah kerugian yang timbul dari aksi mogok kerja ribuan sopir truk Korea, namun menurut asosiasi KITA imbas pemogokan ini telah membuat produksi chip memori flash NAND di pabrik Samsung cabang di Xian China terganggu.
Hal ini bahkan diprediksi akan semakin mengerek harga chip Samsung di pasar global, mengingat produksi chip memori flash NAND Samsung menyumbang 15 persen dari keseluruhan kapasitas output global khususnya pada pabrik smartphone dan gadget teknologi.
Sebelum terjadinya pemogokan sopir truk masal di Korea Selatan, pabrik Samsung di Xian telah lebih dulu mengalami gangguan akibat pembatasan Covid-19 hingga memicu krisis dan lonjakan harga bagi produksi chip memori flash NAND dipasar global.
Belum diketahui sampai kapan aksi pemogokan yang dilakukan para sopir truk, namun hingga sejauh ini pemerintah Korea Selatan masih terus mengadakan negosiasi untuk mencapai kesepakatan bersama. Sehingga kerugian akibat aksi mogok ini bisa segera dihentikan.