Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Google Hapus Riwayat Kunjungan Pengguna ke Klinik Aborsi dan Tempat Sensitif Mulai Pekan Depan

Google akan hapus riwayat kunjungan pengguna ke klinik Aborsi dan tempat sensitif di negara bagian Amerika Serikat mulai minggu depan.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Google Hapus Riwayat Kunjungan Pengguna ke Klinik Aborsi dan Tempat Sensitif Mulai Pekan Depan
PCMag
Ilustrasi Google Chrome - Google akan hapus riwayat kunjungan pengguna ke klinik Aborsi dan tempat sensitif di negara bagian Amerika Serikat mulai minggu depan. 

TRIBUNNEWS.COM - Google akan menghapus data riwayat lokasi untuk kunjungan klinik aborsi.

Perusahaan Google mengatakan tempat-tempat sensitif termasuk pusat kesuburan, klinik dan fasilitas rehabilitasi obat terlarang akan dihapus.

Google akan menghapus data lokasi yang menunjukkan saat pengguna mengunjungi klinik aborsi, ungkap Google pada Jumat (1/7/2022), dikutip dari The Guardian.

Rencana ini muncul setelah adanya kekhawatiran jejak digital dapat menginformasikan penegakan hukum jika seseorang mengakhiri kehamilan secara ilegal.

Upaya Perlindungan Pelanggan Google

Kebijakan Google ini bertujuan melindungi privasi pengguna ketika mereka mengunjungi lokasi terkait kesehatan yang "sensitif", termasuk klinik aborsi dan tempat penampungan kekerasan dalam rumah tangga.

Baca juga: Komisaris FCC AS Minta Apple dan Google Hapus TikTok dari Toko Aplikasi Mereka

Diketahui undang-undang negara bagian AS yang membatasi aborsi telah ditetapkan setelah Mahkamah Agung AS membatalkan putusan pelegalan aborsi pada Mei 2022.

BERITA REKOMENDASI

Industri teknologi telah mengkhawatirkan polisi dapat memperoleh surat perintah untuk riwayat pencarian pelanggan, geolokasi, dan informasi lain yang mengungkapkan rencana kehamilan.

Google pada Jumat (1/7/2022), mengatakan akan terus menolak permintaan data yang tidak tepat atau terlalu luas oleh pemerintah, tanpa mengacu pada aborsi.

Perusahaan mengatakan riwayat lokasi akun Google tidak aktif secara default.

Kebijakan ini akan efektif dalam beberapa minggu mendatang.

Penghapusan riwayat lokasi ini berlaku bagi pengguna yang menggunakan riwayat lokasi, entri yang menunjukkan tempat-tempat sensitif termasuk pusat kesuburan, klinik aborsi, dan fasilitas perawatan kecanduan akan segera dihapus setelah kunjungan.

Baca juga: Cara Membuat Rapat Google Meet via Aplikasi GMeet, Undangan Gmail, dan Google Kalender

Bagaimana Google Mengidentifikasi Pengguna?

Logo Google
Logo Google (IST)

Seorang juru bicara Google tidak segera menjawab bagaimana perusahaan akan mengidentifikasi kunjungan tersebut atau apakah semua data terkait akan dihapus dari servernya, dikutip dari Fox Business.

Google akan secara otomatis menghapus informasi lokasi tentang pengguna yang mengunjungi klinik aborsi.

"Kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan privasi yang kuat bagi orang yang menggunakan produk kami, dan kami akan terus mencari cara baru untuk memperkuat dan meningkatkan perlindungan ini," tulis Jen Fitzpatrick, Senior Vice President Core Systems and Engagement Google, dalam posting blog.

Selain secara otomatis menghapus kunjungan ke klinik aborsi, Google juga menyebutkan pusat konseling, pusat kesuburan, fasilitas perawatan kecanduan, klinik penurunan berat badan, dan klinik bedah kosmetik sebagai tujuan lain yang akan dihapus dari riwayat lokasi pengguna.

Pengguna selalu memiliki opsi untuk mengedit riwayat lokasi mereka sendiri, tetapi Google akan secara proaktif melakukannya untuk mereka sebagai tingkat privasi tambahan.

Baca juga: Cara Menandai Lokasi Bisnis di Google Maps, Bisa untuk Promosi dan Tingkatkan Penjualan

"Hari ini, kami mengumumkan jika sistem kami mengidentifikasi seseorang telah mengunjungi salah satu tempat ini, kami akan menghapus entri ini dari Riwayat Lokasi segera setelah mereka berkunjung. Perubahan ini akan berlaku dalam beberapa minggu mendatang." Fitzpatrick melanjutkan.

Google juga akan memperbarui protokol toko aplikasinya tentang privasi data.

"Kami tetap berkomitmen untuk melindungi pengguna kami dari tuntutan pemerintah yang tidak pantas untuk data, dan kami akan terus menentang tuntutan yang terlalu luas atau tidak pantas secara hukum." lanjutnya.

Seperti perusahaan teknologi lainnya, Google setiap tahun menerima ribuan permintaan pemerintah untuk catatan digital pengguna sebagai bagian dari investigasi pelanggaran.

Menurut laporan transparansi internal perusahaan, ia menerima hampir 150.000 permintaan data pengguna oleh penegak hukum pada paruh pertama tahun 2021 dan memberikan informasi dalam 78 persen kasus.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Google Maps

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas