Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Selenggarakan Kampus Merdeka, Startup Edutech Ini Gandeng Kemendikbud

T Greatedu Global Mahardika (Greatedu) kembali menambah portofolio sebagai salah satu perusahaan yang concern

Penulis: Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Selenggarakan Kampus Merdeka, Startup Edutech Ini Gandeng Kemendikbud
istimewa
Ilustrasi: PT Greatedu Global Mahardika (Greatedu) kembali menambah portofolio sebagai salah satu perusahaan yang concern di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) ramah teknologi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Greatedu Global Mahardika (Greatedu) kembali menambah portofolio sebagai salah satu perusahaan yang concern di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) ramah teknologi.

Kali ini, platform pendidikan digital tersebut berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Baca juga: Startup B2B Ini Berhasil Digitalisasi 1,5 Juta Pelaku Usaha di 9 Kota

“Greatedu berkolaborasi dengan Kemendikbud untuk menyelenggarakan kampus merdeka, kerja sama ini juga merupakan salah satu target perusahaan pada 2022,” ujar Chief Executive Officer (CEO) PT Greatedu Global Mahardika (Greatedu) Ade Irma Setya Negara dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Menurut Irma, dalam kolaborasi tersebut Greatedu sudah men-submit dua aktivitas, yaitu data analyst dan UI/UX.

Dia mengatakan, Studi Independen Bersertifikat adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas, namun tetap diakui sebagai bagian dari perkuliahan.

Program ini diperuntukan bagi mahasiswa yang ingin membekali diri dalam dunia industri dengan menguasasi kompetensi yang sesuai.

Berita Rekomendasi

Dalam hal ini yang dipelajari mencakup, pertama, mempelajari kompetensi yang spesifik, praktis, dan dibutuhkan pada masa mendatang. Kedua, berinteraksi dengan para pakar untuk memahami penerapannya. Ketiga, mempraktekkan kompetensi tersebut dalam sebuah proyek riil.

"Para mahasiswa yang mengikuti juga akan mendapatkan pembelajaran yang relevan yakni ilmu praktis dan sertifikasi sesuai dengan kebutuhan industri. Mengubah aspirasi jadi aksi yakni kesempatan untuk masuk ke jalur karir yang diinginkan," jelas Irma.

Selain itu, tutur Irma, mahasiswa juga bisa berkreativitas tanpa batas dengan adanya pengalaman mengimplementasikan ilmu yang sesuai standar industri.

Baca juga: Startup Rantai Pasok Pangan Bersinergi dengan Mitra Tani Closed-Loop Mendukung Panen Raya Nasional

"Membangun dan memperluas koneksi yakni berjejaring dengan pihak-pihak yang relevan dengan karir pilihan. Jadi harapannya peserta Studi Independen Bersertifikat dapat mengikuti dengan maksimal, karena aktivitas ini akan dikonversi dengan 20 SKS di bangku kuliah,"ujar dia.

"Apalagi saat ini link and match antara dunia pendidikan dan industri masih jadi tantangan besar bagi para penggerak pendidikan. Mahasiswa yang sudah terbiasa dengan dunia industri tentunya akan lebih berpeluang dalam dunia kerja," ujar Irma.

Dia menambahkan, pelaksanaan kolaborasi dengan Kemendikbud berlangsung selama lima bulan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas