TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Tata Kelola Keamanan Siber Ronald Ommy Yulyantho mengimbau agar masyarakat selalu menjaga keamanan data pribadi di ruang digital karena banyak bahaya mengintai apabila tidak waspada dalam menjaga keamanan data pribadi.

"Tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital, selalu berpikir dan bersikap kritis jika menerima informasi di ruang digital, selalu waspada terhadap data pribadi jangan mudah membagikan dan klik link yang tidak dapat dipercaya," ujar Ronald dalam diskusi "Bebas Namun Terbatas: Berekspresi di Media Sosial", Jumat (19/8/2022).

Pengurus Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Hartin Nur Khusnia menyampaikan, interaksi di dunia digital didasari dengan kesadaran yaitu adalah bahwa yang kita ajak berinteraksi tersebut dengan sesama manusia.

"Ada etika yang harus dijaga agar terjadi komunikasi yang baik dan sehat," ujarny.

"Netiket atau network etiket adalah etika dalam berkomunikasi dan berjejaring sosial harus dijaga agar tidak terjadi hal-hal buruk dalam interaksi di ruang digital, antara lain cyberbullying, doxing, ujaran kebencian, dan harrasment," ujar Hartin.

Baca juga: Keamanan Data Aplikasi PeduliLindungi Rentan, SAFEnet Temukan Pelacak Asing di Partner PPA

Edukator Redaxi Shinta Desiyana Fajarica berujar, cakap digital adalah seseorang yang dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencari, aplikasi, dan transaksi digital.

Baca juga: Cegah Aksi Peretas, Keamanan Data Bidang Kesehatan Harus Diperkuat

"Kita perlu menguasai kecakapan digital untuk menjawab tantangan di masa sekarang. Banyak peluang yang bisa kita ambil di dunia digital ini yang tentunya akan memberikan manfaat finansial dan manfaat positif lainnya," kata Shinta.