SMB Sampai Enterprise Dinilai Perlu Utamakan Pengamanan Data
Arcserve berbasis 100 persen channel sentris. Kini, sudah terdapat di lebih dari 150 negara.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Small medium business (SMB) hingga segmen enterprise dinilai perlu utamakan pengamanan data. Dari end to end solutions, yaitu mulai dari software hingga storage untuk mem-backup data.
Country Manager PT ACA Pacific Indonesia Wiranto menerangkan, pihaknya ditunjuk oleh Arcserve, platform perlindungan dan pertahanan data, untuk menjadi distributor solusi pengamanan data di Indonesia.
Menurut Wiranto, Arcserve melayani dari SMB sampai enterprise.
Baca juga: Sukses Jalankan Inisiatif Digital, Traveloka Sabet 2 IDC Future Enterprise Awards
"Ruang lingkupnya sangat besar," ujar Wiranto di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022).
Wiranto menambahkan, Arcserve menyediakan end to end solution dari sisi waktu backup. Yang membedakan, ucap Wiranto, yakni dalam menyediakan software dan storage jadi satu.
"Kita menjual satu paket yang merupakan satu paket yang sudah ada dua-duanya," tambah Wiranto.
Ia menjelaskan, bahwa Arcserve berbasis 100 persen channel sentris. Kini, sudah terdapat di lebih dari 150 negara.
Baca juga: Jaga Keamanan Data Pribadi, Analis: Tidak Ada yang Aman 100 Persen di Dunia Digital
"Dengan 19,000 channel partners yang membantu untuk melindungi 235,000 aset data pelanggannya," terang Wiranto
Arcserve bersifat cross industri. Hampir semua industri telah memakai data, sehingga data-data tersebut harus di-backup ke dalam solusi, seperti nyang disediakan oleh Arcserve.
"Jad tidak hanya perbankan aja, apakah factory aja, tetapi di cross industri. Sekarang hampir semua industri sudah pakai data, pakai IT, semua butuh backup," tutur Wiranto.
Arcserve, kata Wiranto, memberikan pelindungan dan kepastian data , hemat biaya, cepat, dengan skala secara besar-besaran di semua jenis data.
"Termasuk infrastruktur on-prem, off-prem (termasuk DRaaS, BaaS, dan Cloud-to-Cloud), hyper-converged, dan edge," tutur Wiranto.